Jakarta, 06/11/2020 – Facebook dan Instagram akan mengumumkan nama pemenang pemilihan presiden Amerika Serikat lewat notifikasi. Selain itu Facebook juga akan melabeli postingan dari calon presiden dengan tautan yang mengarah ke pusat informasi pilpres yang ada di platform-nya.
Dikutip detikINET dari The Verge, Jumat (6/11/2020) notifikasi pemenang pilpres AS 2020 akan ditampilkan di bagian atas aplikasi Facebook dan Instagram.
Juru bicara Facebook Tome Reynolds mengatakan notifikasi tersebut berisi pengumuman ‘Presiden Pemenang Telah Diproyeksikan – adalah pemenang yang diproyeksikan dalam Pemilihan Presiden AS 2020’.
Pengumuman ini akan mengandalkan opini mayoritas dari Reuters serta media besar lainnya seperti ABC News, CBS News, Fox News, NBC News, CNN dan The Associated Press.
Reynolds mengatakan Facebook telah melihat banyak klaim tidak benar seputar pilpres AS yang menyebar di platform-nya saat beberapa negara bagian kunci masih melanjutkan penghitungan suara. Tapi menurut Reynolds, banyak dari klaim tersebut memiliki tingkat engagement yang rendah.
“Kami mengambil langkah tambahan sementara, yang telah kami diskusikan sebelumnya, untuk mencegah konten ini menjangkau lebih banyak orang,” kata Reynolds.
Reynolds mengatakan langkah-langkah tersebut antara lain dengan menurunkan distribusi konten yang dianggap sistem sebagai misinformasi, dan menyanggah klaim tentang pemungutan suara. Selain itu, Facebook juga membatasi distribusi video live terkait pemilu.
Sebelumnya Facebook telah mengumumkan beberapa kebijakan baru untuk mencegah penyebaran misinformasi terkait pilpres AS di platformnya. Mereka tidak lagi menampilkan iklan politik yang berbasis di AS dan tidak lagi menerima iklan baru sebelum pilpres, terutama iklan yang mengklaim kemenangan prematur.
Saat Presiden Donald Trump mulai mengklaim ia telah memenangkan pilpres, Facebook juga langsung mengirimkan notifikasi di Facebook dan Instagram yang menjelaskan bahwa pemenang pilpres belum dipastikan.
Perusahaan besutan Mark Zuckerberg ini juga mencekal grup ‘Stop the Steal’ yang berisi 300.000 orang karena menggaungkan tindak kekerasan untuk menentang hasil pilpres AS. Mereka juga memblokir beberapa tagar terkait dengan klaim tentang kecurangan di pemilu yang tidak terbukti.
Sumber: Detik.com