Jakarta, 21/12/2020 – Banyak orang bekerja di rumah selama masa pandemi. Sayangnya, tidak semua orang memiliki cukup ruang di tempat tinggalnya untuk membuat ruang kerja yang mumpuni. Oleh karena itu, banyak orang mengubah kebiasaannya, dari yang sebelumnya mungkin bekerja di meja kerja menjadi bekerja di atas tempat tidur. Jika dilakukan sesekali saja, hal ini mungkin tak menjadi masalah.
Namun, kebiasaan ini bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan jika dilakukan secara rutin dalam waktu yang lama, baik secara fisik maupun mental. Berikut enam masalah kesehatan yang mengintai bagi Anda sering bekerja di atas kasur, seperti dilansir LiveStrong:
1. Sakit punggung
Ketika Anda terbiasa bekerja di atas tempat tidur, tidak hanya punggung yang berisiko sakit tetapi juga pinggul dan bokong. “Ketika bekerja di atas tempat tidur, Anda tidak memiliki tempat untuk kaki sehingga pada akhirnya kaki akan direntangkan ke depan atau disilangkan.” “Posisi ini berpotensi menimbulkan ketegangan pada sendi sakroiliaka yang menghubungkan tulang belakang ke pinggul,” ungkap pemilik Physical Therapy di New York City, Theresa Marko. Anda juga berisiko merasakan otot kaku dan tegang karena kaki yang selalu tertekuk atau terlipat dalam posisi bekerja ini.
Seiring berjalannya waktu, kebiasaan tersebut bisa membuat otot memendek, sama seperti pada kasus memakai sepatu hak tinggi setiap hari. Bekerja di atas sofa juga berpotensi menyebabkan sakit punggung, tetapi karena sofa sangat rendah ke lantai sehingga dapat menimbulkan ketegangan pada punggung bagian bawah.
2. Bahu dan leher tegang
Jika Anda bekerja menggunakan laptop, mungkin Anda akan duduk di tepi sofa atau ranjang dengan laptop di pangkuan atau di atas meja. Kondisi ini membuat Anda membungkuk, dengan tulang punggung melengkung dan bahu mendorong kepala ke depan sehingga kepala dan leher lebih ke depan seperti kura-kura. Posisi ini akan menimbulkan tekanan pada otot leher dan bahu bagian atas.
3. Rahang tegang
Postur tubuh juga bisa berdampak pada kerusakan gigi. Faktanya, menurut John Nale, DMD, MD dari Carolinas Center for Oral & Facial Surgery, adanya peningkatan pasien gigi dengan keluhan gigi retak, sejak dimulainya pandemi Covid-19. Saraf pada otot leher dan bahu mengarah pada sendi termporomandibular (TMJ), yang terhubung ke tulang rahang dan tengkorak. Postur tubuh yang buruk dan posisi duduk bungkuk dari pinggul ke atas dapat memengaruhi postur kepala ke depan dan tulang belakang melengkung menjadi bentuk “c”, sebagai cara tubuh untuk menyeimbangkan diri secara alami.
Posisi ini dapat memicu ketegangan pada otot yang menempel pada rahang, yang menimbulkan nyeri pada rahang, pembengkakan wajah dan migrain.
4. Sakit pergelangan tangan
Ketika bekerja di atas kasur atau sofa, kemungkinan kita akan meletakkan mouse laptop dan tangan di atas meja yang ada di samping. Menurut ahli bedah tulang belakang dari NYU Langone Health di New York City, Jeffrey Goldstein, MD, posisi ini dapat menurunkan suplai darah ke tangan dan menekan saraf, yang dapat menyebabkan carpel tunnel syndrome.
5. Peningkatan risiko terkena penyakit
Duduk dalam waktu lama dapat membahayakan kesehatan secara keseluruhan, termasuk jika Anda menghabiskan waktu untuk bekerja di atas tempat tidur atau sofa. Sebuah studi yang dipublikasikan di American Journal of Epidemiology paada Oktober 2018 melibatkan 125.000 pria dan wanita selama 21 tahun dan menemukan bahwa mereka yang duduk lebih dari enam jam sehari memiliki risiko kematian lebih tinggi dari semua penyebab penyakit, termasuk penyakit jantung, kanker dan penyakit ginjal. Salah satu alasan sederhana yang menjelaskan temuan ini adalah semakin seseorang tidak aktif, maka kemungkinan peningkatan berat badannya akan semakin besar.
Sementara seperti yang kita ketahui, berat badan berlebih merupakan faktor risiko dari banyak penyakit. Teori lainnya adalah karena duduk dalam waktu lama dapat mengubah kadar hormon tertentu dalam darah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit.
6. Gangguan tidur
Menurut direktur Manhattan Center for Cognitive-Behavioral Therapy di New York City, Paul Greene, PhD, pikiran akan mengasosiasikan tempat dengan aktivitas. Jadi, jika Anda sering bekerja di atas tempat tidur, cepat atau lambat itu akan memengaruhi kualitas tidur. Penyebabnya, tubuh akan mulai menghubungkan tempat tidur dengan aktivitas kerja, sehingga batasan antara mode tidur dan mode bekerja akan kacau sehingga menimbulkan stres yang membuat Anda sulit tertidur. Terhadap kualitas kerja, sering bekerja di atas tempat tidur juga bisa memengaruhi produktivitas Anda. Sebab, ketika bekerja pada posisi tersebut Anda mungkin juga menyelingi aktivitas dengan aktivitas hiburan, seperti menonton video, bermain game, atau lainnya.
Pencegahan
Beberapa hal dapat Anda lakukan untuk mencegah peningkatan risiko kesehatan akibat sering bekerja di atas tempat tidur.
Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain:
- Lakukan jeda sesekali untuk menggerakkan tubuh, setidaknya setiap 30 menit sekali dan lakukan peregangan sederhana.
- Berinvestasi dengan meja lipat jika memang Anda hanya bisa bekerja di atas tempat tidur. Gunakan bantal duduk yang empuk untuk mengurangi ketegangan pada punggung jika bekerja di atas tempat tidur dan gunakan untuk menyangga punggung jika bekerja di sofa.
- Gunakan pillow pad untuk menyangga laptop atau tablet sehingga berada di level mata.
- Menyiapkan meja kerja berdiri (standing desk) untuk memperkuat tulang punggung dan otot perut, serta mengurangi waktu duduk ketika bekerja.
- Berinvestasi untuk keyboard dan mose nirkabel (wireless) sehingga posisinya bisa disesuaikan dengan kenyamanan postur tubuh dan pada akhirnya mengurangi sakit bahu dan pergelangan tangan.
- Memisahkan area kerja jika memang Anda tidak bisa menghindari kerja di atas tempat tidur. Misalnya, dengan mengganti perlengkapan di atas meja samping tempat tidur Anda dengan alat tulis penunjang kerja, dan
- Mengganti pakaian dengan pakaian yang bisa membuat Anda lebih siap untuk bekerja.
Sumber: kompas.com