
Jakarta, 25/01/2021 – Pasien yang telah pulih dari infeksi virus Corona tak semuanya benar-benar merasakan ‘sembuh’. Sejumlah studi menunjukkan bahwa sebagian pasien yang telah pulih dari penyakit ini masih bisa merasakan gejala COVID-19.
Kondisi ini disebut sebagai sindrom pasca COVID. Menurut ilmuwan dari National Institute of Health Research, ada beberapa sindrom yang bisa terjadi pada pasien yang telah sembuh dari infeksi virus Corona, di antaranya sebagai berikut.
- Cedera organ permanen di paru-paru dan jantung
- Sindrom pasca perawatan intensif
- Gejala COVID-19 yang berlanjut atau long COVID.
Dikutip dari Times of India, sebuah studi terbaru yang telah diterbitkan dalam jurnal JAMA menemukan bahwa ada dua gejala COVID-19 yang paling umum dirasakan oleh pasien Corona setelah sembuh.
Dalam penelitian tersebut, para peneliti menemukan bahwa sebanyak 87,4 persen pasien Corona yang telah sembuh setidaknya masih mengeluhkan satu gejala COVID-19, yakni dua yang paling umum adalah kelelahan dan dispnea (sesak napas).
Selain itu, National Institute of Clinical Excellence (NICE) pun telah menerbitkan penelitiannya tentang fenomena long COVID. Dalam pedoman resminya disebutkan ada 28 gejala COVID-19 yang masih bisa dirasakan pasien Corona setelah sembuh, sebagai berikut.
Masalah pernapasan:
- Batuk kering
- Sesak Napas.
Gejala kardiovaskular:
- Nyeri dada
- Jantung berdetak cepat
- Sesak di dada.
Gejala neurologis:
- Kabut otak
- Kurang tidur
- Sakit kepala
- Pusing
- Delirium
- Sleep deprivation (kekurangan tidur).
Gejala gastrointestinal:
- Mual
- Diare
- Kehilangan selera makan
- Sakit perut.
Gejala muskuloskeletal:
- Nyeri sendi
- Nyeri otot.
Gejala psikologis:
- Depresi
- Kecemasan.
Gejala terkait THT (telinga hidung tenggorokan):
- Kehilangan indra penciuman dan perasa
- Sakit tenggorokan
- Tinnitus
- Sakit telinga
- Pusing.
Gejala dermatologis:
- Ruam.
Gejala lainnya:
- Kelelahan
- Demam
- Nyeri atau sakit.
Sumber: detik.com