Pengendara terkadang tak sadar bila mobil mengalami rem blong usai menerjang banjir. Hal ini memang lumrah terjadi, namun pengguna kendaraan tetap harus waspada untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan.
Workshop Head Isuzu Astra Biz Centre BSD Sanusi menjelaskan rem kehilangan daya cengkeram jika komponen tersebut mengalami basah seperti setelah terendam air.
“Rem kalau kena basah biasanya tidak menggigit, jadi jangan langsung ngebut dan jangan terlalu yakin rem itu normal,” ujar Sanusi, mengutip Seva.
Untuk mencegah hal tak diinginkan, Sanusi mengatakan ada beberapa kiat yang bisa diterapkan.
Injak pedal rem beberapa kali
Aktivitas ini kerap disebut kocok rem mobil. Menurut Sanusi, setelah melewati genangan air yang cukup tinggi atau melalui banjir, kondisi rem akan berbeda dari normal.
Genangan air dapat menyebabkan banyak kotoran menyelinap ke dalam rem sehingga efeknya komponen tersebut jadi kurang pakem. Untuk mengatasinya, kocok terlebih dahulu rem setelah terkena air.
“Sebaiknya lambatkan kendaraan lalu kocok rem dengan cara tekan pedal rem berulang kali agar kondisi rem bisa panas, gigit lagi, dan kembali normal,” ungkap Sanusi.
Jangan ngebut
Setelah ban dan rem terkena air, jangan asal ngebut. Pastikan dahulu rem bekerja optimal. Setelah itu melaju dengan kecepatan rendah agar kita bisa merasakan daya cengkram rem yang baik. Rasakan dengan menginjak pedal rem perlahan-lahan.
“Pastikan kampas rem menempel dengan baik dengan piringan, lalu kan remnya panas, agar airnya cepat hilang juga,” ucap Sanusi.
Bilas rem dengan air bersih
Setelah sampai di rumah, lebih baik bagian rem dibilas dengan air bersih, atau membawanya ke tempat pencucian mobil agar kotoran hilang dari komponen rem. Perlu diingat, kotoran dari genangan air bisa menyebabkan bagian piringan atau disc brake berkarat, bahkan terkikis karena banjir mengandung kerikil.
Sumber: cnnindonesia