JAMBI,20/3/2021– Karhutla wajib dicegah. Salah satu upaya yang ditelurkan Polda Jambi, adalah melalui revitalisasi sekat kanal. Ini merupakan perbaikan sekat kanal, agar dapat bekerja optimal membasahi dan menjaga ekosistem gambut sesuai fungsinya.
Apalagi, sebagian besar kerusakan sekat kanal saat ini diakibatkan perambah hutan yang memanfaatkan kanal itu, untuk mengeluarkan kayu hasil curian. Revitalisasi sekat kanal dilakukan di titik rawan karhutla, yaitu di area PT Pesona Belantara Persada (PT PBP) di Kabupaten Muarojambi.
Program yang diinisiasi Kapolda Jambi Irjen Pol A Rachmad Wibowo itu, melibatkan seluruh stakeholder seperti TNI, pemerintah daerah, BPBD, Walhi, Ahli Gambut Universitas Jambi dan perusahaan perkebunan dan kehutanan.
Ini diawali dari hasil rakor pada 24 Februari 2021 lalu, di Rumah Dinas Kapolda Jambi. Revitalisasi sekat kanal ini bertujuan menjaga tinggi muka air pada sekat kanal dan area gambut maksimal 40 cm dari permukaan tanah.
Dengan begini, lahan gambut akan tetap basah dan tidak menjadi sumber karhutla. Kanal akan mampu menampung air yang dapat digunakan dalam proses pemadaman api besar menggunakan helikopter water boombing.
Revitalisasi tersebut dimulai sejak 3 Maret 2021, di lokasi sekat kanal KM 1 dan akan berlanjut hingga KM 25 pada kanal PT PBP. Setelah empat hari, terlihat peningkatan tinggi muka air dan banjirnya daerah yang rawan kebakaran di area PT PBP.
Program ini berjalan secara parallel dengan operasi terhadap aktivitas perambahan hutan. “Pelaku illegal logging inilah yang menjadi salah satu faktor utama terjadinya karhutla di Provinsi Jambi, yang aktivitasnya menggunakan api baik untuk memasak ataupun untuk mengusir binatang,” Rachmad, Jumat (19/3).
Revitalisasi ini akan rencananya diterapkan di seluruh wilayah rawan karhutla, baik pada kanal primer, sekunder maupun tersier. Harapannya, ekosistem gambut terjaga fungsinya untuk menampung air sehingga kondisi tanah tetap basah, tidak mudah terbakar dan menjadi sumber penguapan yang menimbulkan awan hujan apabila akan dilakukan teknologi modifikasi cuaca pada puncak musim kemarau di bulan Juni dan Juli.
Di lapangan, program ini dikomandoi oleh Polres Muarojambi dan Ditreskrimsus Polda Jambi. Pelaksanaan di lokasi didukung perusahaan, anggota TNI dan Polri, BPBD, Manggala Agni, Kepala Desa Betung dan masyarakat sekitar lokasi.
Dalam mendukung kegiatan ini, Polda Jambi juga telah menyiapkan helikopter milik Polairud Baharkam Polri yang secara rutin berpatroli, untuk mencegah aktivitas perambahan hutan. Selain itu, olah gerak pasukan di lapangan didukung oleh perahu karet Ditpolairud Polda Jambi, BPBD dan Polres Muarojambi untuk menembus lokasi kanal dan rawa yang cukup sulit.
Saat ini kata Rahmad, proses revitalisasi sekat kanal dikendalikan dari posko aju KM 8 dengan personel gabungan. Untuk pendaratan helikopter, dia telah memerintahkan Kapolres Muaro Jambi membangun dua buah heli pad, yang diharapkan dapat membantu mobilitas VIP maupun pasukan dan logistik.
Program ini telah didukung oleh Forkopimda yang terdiri dari Ketua DPRD Provinsi Jambi, Sekda Provinsi Jambi, Danrem 042/Gapu, dan Kajati Jambi yang turun langsung ke lokasi untuk memantau kegiatan revitalisasi.
Sumber: jambi-independen.co.id