Tim SAR, Polair dan Nelayan, hingga kini masih melakukan pencarian terhadap I Wayan Uliantara,41. Pencarian terhadap nelayan warga Banjar/Desa Perancak itu dilakukan setelah Uliantara dilaporkan hilang saat pulang dari melaut.

Awalnya Uliantara melaut dengan perahu fiber bersama dengan beberapa nelayan desa Perancak lainya. Mereka melaut untuk menangkap ikan layur di perairan selatan Bali.
Setelah hasil tangkapannya cukup, Minggu (21/3/2021) Uliantara dan nelayan lainnya pulang melalui jakur muara Perancak. Rombongan Uliantara bersama tiga perahu fiber lainnya beriringan masuk muara Perancak, sekitar pukul 07.00 WITA, posisi perahu Uliantara berada nomor dua. Karena mereka fokus menghadapi ombak besar dam arus deras muara, saat masuk tidak saling memperhatikan satu sama lainnya.
I Ketut Sudiarna,50, nelayan yang satu rombongan pulang, sempat bertemu dengan Uliantara di perairan muara Perancak, dan sempat mengajaknya sama- sama kembali namun Uliantara menolak dan mengatakan bahwa dia masih menunggu I Made Arianta, 35, nelayan lainnya. Karena ajaknya ditolak Sudiarna, memutuskan untuk mendahului pulang.Setelah Arianta masuk di muara, dia melihat perahu fiber yang di kemudikan oleh Uliantara mengapung dan kandas di pesisir perairan muara Perancak, namun mesin perahu masih hidup.“Sedangkan korban tidak ada di perahu, selanjutnya dia ke darat untuk memberitahu nelayan yang lain kejadian itu,” ujar Kasat Polair Polres Jembrana AKP H Edy Waluyo.
Adanya nelayan yang dilaporkan hilang itu kemudian ditindaklanjuti Polair dan Tim SAR. Bersama nelayan kemudian bersama-sama melakukan pencarian dengan menyusuri perairan perancak, namun sampai sekarang belum ditemukan.Keadaan ombak di perairan selatan Desa Perancak sudah mulai pasang sehingga menyulitkan pencarian korban.“Saat ini tim SAR Jembrana, Polair dan Nelayan masih melakukan pencarian korban. Mudah-mudahan segera ditemukan,” ungkapnya.
Sumber: balipuspanews