Warga pesisir pantai dihebohkan dengan fenomena waterspout yang muncul di perairan Desa Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Kamis (25/3).
Warga sempat merekam awan yang menjulang ke laut itu dengan rasa ketakutan karena awan yang berbentuk kapal berlabuh di perairan itu terus mendekati pesisir pantai namun awan waterspout tak bertahan lama dan menghilang.
“Fenomena ini baru muncul selama 60 tahun,” kata seorang warga yang terekam suara melalui video berdurasi 1 menit.
Koordinator Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Ambon AndiAzharRusdin mengatakan fenomena yang muncul di perairan DesaPelauw itu perlu diwaspadai.
“Kalau di darat fenomena ini namanya puting beliung, tapi kalau di laut namanya waterspout,” kata Andi, melalui pernyataan resmi, Kamis, (25/3).
Andi bilang, fenomena awan waterspout tak bertahan lama dan sangat singkat dipermukaan air 5-10 menit dan langsung menghilang.
Andi menerangkan fenomena waterspout tersebut jarang dijumpai di perairan Maluku, Namun, jika terjadi fenomena itu bernama waterspout karena peristiwa di perairan.
Adapun fenomena waterspout yang terjadi karena awan cumulonimbus yang ada kaitannya dengan kondisi atmosfer pada daerah yang cukup labil.
BMKG mengimbau warga pesisir pantai dan nelayan di Maluku Tengah untuk menjauhi lokasi fenomena awan waterspout sebab berdampak cukup membahayakan bila berada sangat dekat.
![]() |
Sumber: cnnindonesia