Manado,31/3/2021 – Dirpolairud Polda Sulut Kombes Kukuh Prabowo SH MH menjelaskan kronologi peristiwa kebakaran dua unit kapal ikan
Dua kapal ini jenis kapal lampu dan kapal penampung.
Kukuh menerangkan, peristiwa itu terjadi saat kapal lampu KM Tenggiri 15 dengan grostone (GT) 33
dan kapal penampung ikan KM Mitra Bahari 169 GT 141 sedang labuh jangkar.
Di perairan antara Politeknik Perikanan Bitung dan PT Patemang Raya,
jalan Tandurusa Aertembaga Kelurahan Tandurusa Kecamatan Aertembaga Kota Bitung Provinsi Sulut, Selasa (30/3/2021).
Kukuh menerangkan, peristiwa itu diketahui dari sejumlah saksi saksi anak buah kapal (ABK) yang diperiksa.
“Berawal ketika seorang anak buah kapal (ABK) KM Tenggiri 15, menghidupkan kompor lalu masuk ke kamar mandi.
Tak berselang lama, terdengar terikan dari ABK KM Mitra Bahari 169. Api, api. Lalu ABK yang masuk kamar mandi langsung ke luar,
api sudah membesar dan menjalar,” kata Kukuh melalui AKP Harjanto Sakeroni Plt Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Sulut, di ruang kerjanya Selasa (30/3/2021) sore.
Sakeroni dalam keterangannya menambahkan, karena posisi kapal yang terbakar dekat dengan beberapa kapal disekitar,
sejumlah ABK berupaya memutus tali pengikat kapal.
Agar kapal hanyut ke perairan yang luas dan tidak menjalar ke kapal lainnya.
Saat kapal sudah berada di perairan luas, muncul pertolongan dari tiga unit kapal patroli Ditpolairud Polda Sulut dan satu kapal dari SAR untuk melakukan pemadaman.
Proses pemadaman yang dilakukan, kapal yang terbakar dalam posisi hanyut hingga ke dekat perairan di dermaga pelabuhan perikanan Samudera Bitung.
“Hampir dua jam proses pemadaman yang dilakukan oleh petugas gabungan.
Setelah berhasil di padamkan, kapal yang terbakar di tarik kembali ke lokasi semula,” jelasnya.
Saat kampal sudah kembali ke tempat awal, pihaknya langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) melakuan penyelidikan lebih lanjut.
Penyebab awal kebakaran diduga karena kompor yang di pasang di kapal lampu. Namun pihaknya masih akan terus melakukan lidik terhadap peristiwa ini.
Untuk mencari kejelasan asal api dari mana hinngga apakah ada unsur kesengajaan atau lalai.
“Besok akan melihat lagi kondisi kapal, dan melakukan pemeriksaan lagi,” tandasnya.
Sumber: TribunBitung
