Kupang, 18/04/2021 – Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Irjen Pol Lotharia Latif mengimbau kepada seluruh pasangan calon bupati-wakil bupati Sabu Raijua untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban jelang pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) di daerah itu.
“Polri dalam hal ini Polda NTT siap untuk melaksanakan pengamanan untuk seluruh tahapan pemungutan suara ulang (PSU) di Sabu Raijua,” katanya kapada ANTARA di Kupang, Sabtu.
Hal ini disampaikan pascaadanya keputusan dari Mahkamah Konstitusi (MK) yang mendiskualifikasi pasangan bupati dan wakil bupati terpilih, Orient Riwu Kore dan Thobias Uly.Orang nomor satu di Polda NTT itu menambahkan bahwa pihaknya saat ini sedang berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) baik KPU NTT dan Sabu Raijua serta Bawaslu untuk segera menyiapkan proses PSU.
“Kita sedang koordinasi dengan KPU dengan Bawaslu untuk menyiapkan tahapan-tahapan untuk PSU nanti,” ujar dia.
Terkait pengamanan ujar dia, saat ini Polda NTT masih dalam giat operasi Mantap Praja yang memang berkaitan dengan pilkada di NTT, sehingga pasukan memang sudah siap.
Menurut Komandan berbintang dua itu, semua pihak harus menghormati dan laksanakan hasil putusan MK tersebut yang telah melalui proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku.
Kapolda NTT mengharapkan agar pelaksanaan PSU tetap harus berjalan sehingga terpilih pemimpin yang baik meski di tengah-tengah kejadian bencana seperti saat ini yang terjadi di NTT khususnya di Sabu Raijua.
“Saya imbau semua pasangan calon juga melaksanakan dengan baik tidak perlu sampai ada konflik apalagi sampai anarkis. Polda akan tindak tegas bagi siapapun yang melakukan pelanggaran apalagi di tengah kondisi bencana seperti saat ini,” ujar dia.
Sementara itu KPU NTT dan KPU Sabu Raijua juga sudah mulai menyusun berbagai tahapan PSU untuk Kabupaten Sabu Raijua pascaptusan MK yang mendiskualifikasi pasangan bupati dan wakil bupati terpilih, Orient Riwu Kore dan Thobias Uly.
Persiapan yang dilakukan itu seperti persiapan anggaran dan berbagai hal yang akan dibutuhkan selama tahapan menuju pilkada nanti.
“Koordinasi dengan Pemda juga akan kita lakukan secepatnya dan memang kami akan rancang PSU lebih awal,” katanya.
Thomas Dohu menambahkan bahwa untuk daftar pemilih tetap (DPT) di kabupaten itu, ujar dia akan berasal dari pemilih yang sudah memilih pada 9 Desember 2020 lalu.
Untuk DPT sendiri ujar dia jika dihitung berdasarkan Pilkada 9 Desember 2020 maka jumlahnya mencapai 54.546 orang sementara partisipasi pemilih tercatat sebanyak 44.713 orang.
Sumber: antaranews.com