
Lamongan, 03/05/2021 – Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim menghentikan sementara eksplorasi bangkai Kapal van der Wijck. Sebab, cuaca dinilai kurang bersahabat.
Arkeolog BPCB Jatim, Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, eksplorasi bangkai kapal yang tenggelam pada 1936 itu dihentikan sementara karena situasi dan cuaca buruk, di lokasi yang diduga sebagai tempat bangkai kapal tersebut.
“Ya, kita hentikan sementara karena cuaca buruk,” kata Wicaksono saat dikonfirmasi wartawan, Senin (3/5/2021).
Wicaksono menambahkan, arus bawah laut di sekitar titik yang diduga sebagai tempat Kapal van der Wijck tenggelam terbilang kencang. Sehingga lumpur di dasar laut teraduk dan keruh. Eksplorasi akan dilanjutkan lagi setelah cuaca di perairan pantura Lamongan lebih jernih.
“Kondisi arus bawah deras sehingga lumpur yang ada di dasar laut teraduk dan membuat keruh,” ujarnya.
Sementara Kabid Kebudayaan Disparbud Lamongan Miftah Alamuddin mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses eksplorasi dan ekspedisi Kapal van der Wijck ke BPCB Jatim. Ia mengakui, perairan pantura Lamongan sedang dilanda cuaca buruk.
“Kondisinya memang seperti itu (cuaca buruk), kami akan terus berkoordinasi dengan BPCB Jatim terkait eksplorasi selanjutnya,” terang Miftah.
Untuk diketahui, proses eksplorasi Kapal van der Wijck telah menemukan titik yang diduga sebagai lokasi bangkai kapal. Titik tersebut ditemukan setelah tim BPCB berjam-jam melakukan pencarian dengan menggunakan sonar.
Tim eksplorasi bangkai Kapal van der Wijck ini melibatkan 13 orang dari Tim BPCB, nelayan setempat, tim scuba dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lamongan serta Polairud. Tim ini sebelumnya juga telah bertamu dengan Bupati Lamongan untuk melaporkan pelaksanaan eksplorasi kapal yang mendapat julukan Titanic Indonesia ini.
Sumber: detik.com