Serang, 17/05/2021 – Sebuah video beredar di media sosial yang menampilkan adegan sejumlah kapal warga mencoba mengadang Satuan Polisi Perairan (Satpolair) menarik banana boat di Pantai Carita, Banten.
Kapal penarik banana boat yang ditumpangi sejumlah warga yang pertama mengadang tampak mencoba menempelkan perahu mereka ke kapal Polair. Seorang petugas kemudian membentak mereka sambil menudingkan telunjuk sebagai gestur menyuruh pergi.
Kapal warga lainnya mencoba melakukan hal yang sama, termasuk perahu yang ditumpangi sejumlah bocah. Setidaknya, ada lima perahu sipil yang tampak mengitari kapal Polair tersebut.
Saat dikonfirmasi soal video ini, salah satu pemilik banana boat, Aan, mengaku banana boat miliknya tiba-tiba di ambil oleh personil Satpolair Polres Pandeglang.
“Tiba-tiba banana kan main tarik-tarik aja, sebagian [banana boat yang diambil],” kata Aan, Minggu (16/05/2021).
Menurutnya, dia mengoperasikan wahana banana boat miliknya lantaran pada Jumat-Sabtu, 14-15 Mei 2021, lokasi wisata itu masih bisa dibuka. Namun Sabtu (15/5) malam, Pemprov Banten tiba-tiba mengeluarkan surat agar seluruh destinasi wisata ditutup.
“Situasi kan lagi Covid, kita juga tahu, ya kalau mau ditutup ya ditutup semua, ya kita juga ngerti kok, nanti pantai ini enggak dibuka, tapi kan dibuka,” ujarnya.
Terpisah, Kasatpolair Polres Pandeglang AKP Dwi Hary Bagyo mengaku mengamankan banana boat lantaran ada surat instruksi gubernur (Ingub) yang memerintahkan seluruh destinasi wisata tutup agar tidak terjadi penyebaran virus corona.
Banana boat itu diamankan karena masih beroperasi di tengah laut. Meski begitu, properti wisata tersebut tidak dibawa ke Mapolair, dan hanya ditaruh di pinggir pantai agar tidak lagi digunakan.
“Diamankan, bukan dibawa, sebetulnya itu masih di sekitaran situ, cuma dilarang untuk digunakan lagi. Karena kalau masih berada di tengah, itu nanti mereka gunakan terus, karena pantai kan sudah ditutup, aktifitas masyarakat di banana boat masih berjalan terus,” kata Dwi, Minggu (16/5).
Saat mengamankan banana boat di tengah laut itu, Dwi mengakui ada yang memprovokasi karena terjadi salah paham. Kini, semua sudah saling memahami.
“Beberapa ada yang memprovokasi, ternyata teman-teman kita juga, setelah melihat saya, Alhamdulillah. Akhirnya dilepas lagi, sebetulnya tidak ada masalah,” ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah pedagang, pengelola wisata, hingga pengelola wahana permainan di Pantai Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten, berdemonstrasi menolak penutupan objek wisata.
Hal itu tak lepas dari Instruksi Gubernur (Ingub) nomor 556/901-Dispar/2021, tentang penutupan seluruh destinasi wisata di wilayah Banten.
Surat itu terbit Sabtu (15/5) malam usai sejumlah destinasi wisata dipadati wisatawan tanpa protokol kesehatan, serta jalanan menuju lokasi juga macet total.
Sumber: cnnindonesia.com