Enam nelayan asal Tembilahan Riau yang menaiki Kapal Layar Motor (KLM) Bone Malindo dilaporkan terombang-ambing selama 20 jam di Perairan Karang Tujuh, Pulau Serutu, Kalimantan Barat (Kalbar).
Kepada Posbelitung.co, Sabtu (3/7/2021), Kasat Polairud Polres Belitung Timur (Beltim), AKP Edi Harto didampingi Anggota Satpolrairud Briptu Arman Kurnia mengatakan enam nelayan ini ditemukan oleh nelayan asal Desa Baru, Belitung Timur yang dinahkodai Loloy, Sabtu (3/7/2021) pukul 13.00 WIB.
Kapal itu, lanjutnya, menemukan enam nelayan itu lalu mereka membawanya ke dermaga nelayan Desa Baru Manggar Pukul 16.00 WIB lalu melapor ke polisi air setempat.
“Ada satu kapten kapal dan lima ABK dan ditemukan dalam keadaan selamat. Mereka adalah Nurdin (kapten), Eko Gunawan, Yudi Purnomo Putra, Ajai Candra, Mahendra Yanto, dan Syahrul,” kata AKP Edi.
Kapten Kapal Nurdin bilang mereka berangkat dari Tembilahan Riau menuju Banjarmasin ingin memuat karet mentah. Saat di perjalanan kapal mengalami kerusakan mesin di perairan Pulau Nangka.
“Kemarin kapalnya rusak lalu kami lego jangkar. Namun pas malam hari mengalami jangkar larat dan mengalami kebocoran pada lambung kapal tersebut lalu kami berusaha menyelamatkan diri,” kata Nurdin.
Dia menceritakan mereka menyelamatkan diri dengan mengapung menggunakan drum sejak Jumat sekitar pukul 17.00 WIB. Lalu 20 jam kemudian beruntung ditemukan nelayan setempat di jarak 30 mil dari Pulau Serutu.
Setelah mendapat laporan, kata AKP Edi, Sat Polair Polres Beltim langsung berkoordinasi dengan perangkat Desa Baru, Dinas Sosial, Syahbandar Beltim, Puskesmas Manggar, dan BPBD Beltim.
Plt Kepala Pelaksana Harian BPBD Beltim Surya Mulyana mengatakan saat ini nelayan tersebut dalam kondisi sehat dan sudah dibawa ke BPBD Belitung Timur untuk beristirahat.
“Kita akan berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya untuk penanganan lebih lanjutnya seperti apa,” kata Surya.
Sumber: belitung-tribunnews