Bali, 10/07/2021 – Menjadi anggota dari FPU atau pasukan perdamaian Polri merupakan impian bagi setiap anggota korps bhayangkara. Mengabdi untuk kepentingan perdamaian dunia adalah cita-cita yang mulia. Tak terkecuali bagi Briptu I Komang Juliharta, anggota Subditgakkum Ditpolairud Polda Bali ini berhasil lolos menjadi anggota FPU 3 Minusca, kontingen Polri yang akan bertugas menjaga perdamaian dunia di daerah misi Republik Afrika Tengah.
Kepada tim, Komang menyampaikan bahwa menjadi seorang peacekeepers adalah salah satu impiannya setelah menjadi anggota Polri. “Sejak sebelum berkarier, ada beberapa impian besar yang ingin saya wujudkan di masa depan, salah satunya menjadi peacekeepers, dulu saya sering membaca di buku-buku pengetahuan umum tentang kiprah satgas garuda negara kita dan saya sering menonton banyak film tentang timur tengah dan sekitarnya, hal tersebut memacu saya untuk menggapai mimpi menjadi peacekeepers” tandasnya.
Komang mengatakan bahwa ia ingin melanjutkan tradisi menjadi peacekeepers di Ditpolairud Polda Bali, karena sudah sekian tahun tidak ada lagi peacekeepers yang lahir dari Ditpolairud Polda Bali. “Seingat saya, terakhir kalinya anggota Ditpolairud Polda Bali menjadi peacekeepers yaitu pada tahun 1999-2000, dimana pada saat itu senior kami yang bernama Kompol Putu Gede Yuniarta mengemban tugas sebagai IPO di negara Bosnia Herzegovina. Saya semakin terpacu untuk bisa mengikuti jejak beliau dalam mengabdi di level internasional melalui satgas FPU ini” tambahnya.
Komang merupakan personel yang cukup berprestasi. Ia memiliki segudang prestasi akademik semasa pendidikan formal hingga mengabdi menjadi anggota Polri. Di kontingen FPU 3 Minusca, komang bertugas sebagai Liaison Officer Inggris, dimana Komang akan mengemban tugas sebagai penghubung antara kontingen dengan pihak-pihak yang berkepentingan di daerah misi nanti. Dalam menjalankan tugas ini, menurut Komang hal yang terpenting adalah ilmu komunikasi, manajemen waktu serta manajemen stress.
Dalam berkomunikasi di level internasional, penting untuk menguasai bahasa asing. Di misi Minusca ini, ada 2 bahasa utama yang dipergunakan secara resmi yaitu bahasa inggris dan bahasa perancis. Sebagai seorang LO, Komang wajib menguasai kedua bahasa ini. Untuk membuka komunikasi yang baik, penting untuk memiliki modal komunikasi verbal yang mumpuni. “Saya lahir di pulau Bali, saya tinggal di daerah Bali selatan, kemampuan berbahasa saya terasah tidak hanya melalui pendidikan namun juga tumbuh dari kehidupan sekitar saya dimana setiap harinya saya berkomunikasi dengan orang asing. Saya pernah menjadi ketua OSIS baik di SMP maupun di SMA, saya juga sering menjuarai lomba pidato bahasa indonesia dan pidato bahasa inggris tingkat kabupaten/provinsi serta pernah mewakili kabupaten saya di tingkat provinsi dalam kompetisi cabang pidato Bahasa Bali Porsenijar Provinsi Bali tahun 2012. Hal tersebutlah yang membentuk kemampuan saya dalam berkomunikasi di depan khalayak ramai dan tentunya mentalitas ini lahir dalam waktu yang cukup lama, maka saya pribadi setuju kalau kemampuan berkomunikasi itu termasuk sulit jika tidak sungguh-sungguh diasah. Bisa dikatakan, ilmu linguistik atau bahasa adalah ilmu pengetahuan favorit saya”, terangnya.
Komang berpesan kepada rekan rekan sesama anggota Polri terutama bagi kolega remaja untuk tetap menjalankan masa pengabdian dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat. Baginya, menjadi seorang yang menginspirasi adalah semata-mata untuk memberikan kontribusi dalam mengembangkan kehidupan masyarakat yang lebih baik.
Sumber: PID DITPOLAIRUD POLDA BALI