
SUKABUMI, 15/7/2021- Kondisi perairan Sukabumi sedang tidak bersahabat bagi nelayan dan wisatawan. Berdasarkan prediksi cuaca yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ada potensi gelombang setinggi 6 meter.
Atas hal tersebut, Kasat Polair Polres Sukabumi AKP Tri Andri mengimbau kepada masyarakat khususnya di pesisir pantai untuk berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan, terutama nelayan agar tidak memaksakan untuk melaut.
Gelombang tinggi juga mengakibatkan sejumlah cafe dan rumah warga Palabuhanratu mengalami kerusakan.
“Tentunya kita dari Satpolair Polres Sukabumi mengimbau kepada masyarakat, khususnya di pesisir pantai untuk berhati-hati dan tingkatkan kewaspadaan. Kedua untuk nelayan jangan dulu melaut, karena cuaca tidak kondusif,” ujar AKP Tri Andri, saat memantau langsung kondisi pesisir pantai Citepus, Rabu (14/07).
Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi SAR Daerah (Sarda) Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri menambahkan, hasil dari pantaun di lapangan hari ini intensitas gelombang cukup tinggi. Berdasarkan prediksi BMKG gelombang tinggai mencapai 5-6 meter.
“Hal ini berdampak di perairan teluk Palabuhanratu, terutama di perairan Jabar Selatan, peningkatan gelombang merupakan fenomena cuanca alam terjadi di laut Cina dan Australi. Ini cukup berpotensi kerawanan tetutama para nelayan yang melaut menggunakan perahu kecil jenis congkreng,” papar Okih
Kendati demikian, sambung Okih, hal ini patut menjadi kewaspadaan bagi para nelayan yang melaut dan masyarakat pesisir, karena seiring dengan gelombang tinggi berdampak pada pasang surut.
“Pantauan di beberapa titik air memang melebihi di luar kebiasaan pasang surut, sehingga di pesisir pantai teluk palabuhanratu terutama di perairan laut selatan, Ujunggenteng Cibuaya terjadi peningkatan yang signifikan.
Sehingga masyarakat pesisir cukup waswas, namun demikian mudah-mudahan ini fenomena alam biasa dan tidak berkembang lebih jauh,” tegasnya.
Menurut Okih, sampai saat ini belum ada laporan, tetapi warung, gajebo banyak yang terendam seiring dengan pasang surut sudah kembali lagi.
“Intensitas air masuk ke darat biasanya lima meter, sekarang 10 meter ke darat. Belum ada laporan dari dampak ini. Sesuai dengan tupoksi kami menginformasikan kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan fenomena pasang surut ini,” tandasnya. (cr1/t)Halaman: 1 2
Sumber: Radarsukabumi.com