SURABAYA, 21/8/2021 –Direktorat Polisi Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Jatim mengerahkan hampir semua unit kapal dalam operasi pencarian delapan orang anak buah kapal (ABK) KMN ‘Sumber Berkah’, yang karam di perairan Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep, Jatim.
Direktur Ditpolairud Polda Jatim Kombes Pol Arnapi mengungkapkan, pihaknya mengerahkan dua unit kapal cepat berukuran besar untuk melakukan penyisiran korban di perairan tersebut.
Selain itu, pihaknya juga telah mengintruksikan jajarannya Satuan Polairud Polres Gresik, Polres Lamongan, dan Polres Sumenep, untuk melakukan penyisirian dengan jangkauan tertentu di kawasan perairan tersebut.
Hal itu dimaksudkan untuk mempercepat proses penemuan sekaligus penyelamatan delapan orang ABK yang hilang.
Karena mustahil melakukan pencarian hanya dengan mengandalkan satu kemungkinan titik koordinat. Apalagi, ungkap Arnapi, insiden awal karamnya kapal tersebut sudah terjadi sejak enam hari lalu, tepatnya Minggu (15/8/2021).
“Maksudnya, tidak mungkin dititik itu. Artinya, kemungkinan besar, (objek) sudah terbawa arus,” katanya saat dihubungi TribunJatim.com, Sabtu (21/8/2021).
Proses pencarian yang dilakukan oleh pihaknya, pada Sabtu (21/8/2021) bisa dikatakan sebagai proses pencarian dihari ke-3.
Namun, hingga saat ini, ungkap Arnapi, pihaknya belum mendapati adanya laporan terbaru yang signifikan mengenai nasib para korban yang hilang.
“Belum ada perkembangan, karena insiden kapal nelayan (karam) baru kita ketahui ketika 4 hari setelah dilapor.
Sehingga keberadaan titik koordinat, namanya laut kayak begini,” ujarnya.
Mengingat pihak Ditpolairud Polda Jatim, telah melakukan proses pencarian dan penyelematan sejak diterimanya laporan pertama kali dari para korban selamat, Kamis (19/8/2021) kemarin.
Kendati begitu, Arnapi mengatakan, pihaknya tetap akan berkoordinasi secara terpusat bersama Anggota Tim Basarnas dan Kesyahbadaran, dalam pelaksanaan operasi tersebut.
Pantauan terkini, anggota Tim SAR Gabungan melakukan proses pencarian hingga mendekati perairan Masalembu, Sumenep, Jatim.
“Nanti kami gabung dengan Basarnas dan Kesyahbandaran sudah kami lakukan terus dan intensif,” jelasnya.
Ia meminta bantuan doa kepada masyarakat agar para korban hilang berjumlah delapan orang ini, dapat segera ditemukan secepatnya.
“Mudah-mudahan lancar, karena ada 8 orang yang masih hilang, kasihan,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, sejumlah delapan orang ABK dikabarkan hilang dalam insiden karamnya KMN ‘Sumber Berkah’, di perairan Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep, Jatim.
Informasi yang dihimpun TribunJatim.com, insiden yang menimpa kapal nelayan berisi 11 orang termasuk nahkoda itu, sebenarnya terjadi pada Minggu (19/8/2021).
Namun baru dilaporkan oleh tiga orang ABK yang selamat setelah mengapung berhari-hari, pada Kamis (19/8/2021) kemarin.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengungkapkan identitas kedelapan orang ABK yang hingga saat ini, tepatnya Jumat (20/8/2021) masih dinyatakan hilang.
1) Bakrul Ama (40) warga Kranji
2) Waras (38) warga Blimbing, selaku nahkoda
3) Nur Muhaimin (42) warga Sumberrejo, Bojonegoro, yang tinggal di Blimbing, Lamongan
4) M. Anshori (34) warga Brondong
5) Budi Maryono (56) warga Brondong
6) Imam Mardianto (30) warga Blimbing
7) Wardono (42) warga Sedayu Lawas
8) M. Wahidin (38) warga Ngesong Sedayu Lawas
Sementara itu, identitas tiga orang ABK yang dinyatakan selamat, sebagai berikut. Yakni, Suwaras (49) warga Blimbing, Uliyan Andafi (27) warga Blimbing, dan pria yang biasa akrab dipanggil, Ji warga Bojonegoro.
“Ada 8 orang hilang, selamat 3 orang,” ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Jumat (20/8/2021).
Hingga kini, petugas kepolisian dari Ditpolairud Polda Jatim bersama Basarnas, masih terus melakukan pencairan terhadap para korban yang masih dinyatakan hilang.
“Kami masih terus cari bersama Ditpolairud Polda Jatim, dan Basarnas,” pungkasnya.
Sumber: Tribunjatim.com