
Kalsel, 29/8/2021-Patroli yang dilakukan Polairud Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) tidak seperti biasa.
Kali ini anggota Polairud Polda Kalsel bukan memburu para pelanggar hukum. Tapi kapal patroli mereka justru membawa sejumlah paket sembako.
Pasalnya, patroli Ditpolairud Polda Kalsel sedang gencar-gencarnya melakukan kegiatan sosial kepada nelayan dan warga sekitar sungai.
Direktur Kepolisian Perairan dan Udara Polda Kalsel Komisaris Besar (Kombes) Polisi Takdir Mattanete mengatakan kegiatan sosial itu dilakukan untuk meringankan warga yang terdampak pandemi Covid-19. Khususnya masyarakat warga pesisir dan nelayan.
Sedang paket sembako berisi beras, telur, minyak goreng dan mie instan.
“Kami peduli kepada masyarakat dan turut merasakan kesulitan yang dialami oleh warga pesisir dan nelayan. Maka dari itu, kita berikan bantuan yang bisa bermanfaat,” ucap Takdir Mattanete, Minggu 29 Agustus 2021.
Menurut mantan Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya ini, upaya penyaluran sembako tersebut menggunakan kapal patroli.
Sebelumnya, personel Polairud melihat aktivitas sehari-hari nelayan. Bersamaan dengan itu, mereka lantas membagikan sembako.
“Kemudian kami juga menugaskan anggota untuk mendata warga kurang mampu, khususnya mereka yang berusia lanjut. Kemudian anggota akan mendatangi rumah warga tersebut meskipun jaraknya jauh dari Mako Ditpolairud,” terang pamen yang akrab dipanggil Nette Boy itu.
Tak melulu membagikan sembako, Takdir juga mengaku pihaknya terus berupaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dengan memberikan himbauan kepada para nelayan untuk menggunakan masker saat bekerja di laut maupun di rumah.
“Karena dengan menggunakan masker, berarti sudah ikut imbauan dari pemerintah. Pokoknya, setiap keluar melaut harus menggunakan masker. Bahkan kita juga bagikan masker kepada para nelayan,” ungkap Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1998.
Salah satu warga pesisir yang mendapatkan bantuan sembako dari Ditpolairud Polda Kalsel adalah Nenek Siti Sarah yang tinggal di Desa Kuin kecil, Kecamatan Aluh Aluh, Kabupaten Banjar.
Saking gembiranya, ketika dua personil Polairud datang membawakan sembako, secara spontan nenek berusia 75 tahun itu langsung memeluknya.
Ia pun tak kuasa menahan air matanya untuk menetes, tampak sesekali ia berusaha mengusapnya dengan kain sarung kusut yang ia gunakan.
“Terima kasih Pak, terima kasih,” kata nenek Siti Sarah berkali-kali.
Sumber: Surabayaraya