
SAMPANG 18/10/2021 – Sebagian sisa korban kecelakaan antara Kapal TB Mitra Jaya XIX dengan KM Tanto Bersinar di sekitar Karangjamuang antara Gresik-Surabaya, Jawa timur baru bisa dievakuasi.
Padahal insiden tersebut terjadi pada Januari 2021, alias sudah berlalu sekitar sembilan bulan lamanya.
Kasat Polairud Polres Sampang Iptu Catur Rahardjo mengatakan, bahwa memang terdapat kendala dalam melaksanakan evakuasi sisa korban yang ada di dalam bangkai Kapal TB Mitra Jaya XIX.
Menurutnya, upaya evakuasi kepada empat korban yang merupakan Anak Buah Kapal (ABK) itu terkendala cuaca buruk.
Di mana beberapa bulan terakhir perairan utara Kabupaten Sampang, tepatnya di Kecamatan Ketapang mengalami ombak besar.
Sedangkan kondisi kapal tertanam di dasar laut, sehingga terombang ambing ketika tergempur oleh ombak.
“Kondisi kapal sangat membahayakan bagi Tim SAR yang akan melakukan evakuasi karena kapal berpotensi roboh atau berubah posisi di setiap saat,”
Sedangkan, pada bulan ini cuaca sudah teduh, sehingga evakuasi korban bisa dilakukan dengan langkah awal yakni, penarikan bangkai Kapal TB Mitra Jaya XIX ke permukaan laut.
“Untuk sisa jenazah ada empat tapi untuk jumlah jenazah yang berhasil dievakuasi kemarin masih belum diketahui jumlahnya, mengingat jenazah sudah menjadi tulang belulang,” terang Iptu Catur Rahardjo.
Sementara, dengan kondisi kapal yang saat ini terapung, agen kapal atau pemilik kapal akan melakukan penarikan bangkai kapal ke Gresik atau Surabaya.
Sehingga pengevakuasian sisa tulang belulang jenazah korban nantinya akan kembali dilakukan.
“Jika nantinya evakuasi berhasil, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim akan menjemput kembali untuk mencocokkan antara tulang yang baru dengan yang sebelumnya,”
Sumber : Tribun Madura.com