Kapal nelayan dihadang gelombang tinggi saat memasuki muara pelabuhan Lampulo, Banda Aceh (16/9). Cuaca buruk disertai angin kencang dan gelombang setinggi 3 hingga 4 meter sejak tiga hari terakhir di perairan itu, mengakibatkan sebagian besar nelayan tidak melaut. ANTARAFOTO/Ampelsa/ss/pd/14
Sangihe, 22/02/2022 – Pihak Polairut Polres Sangihe bersama instansi terkait lainnya dalam waktu dekat akan melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan perahu nelayan yang ada di wilayah hukum Polres Sangihe.
Hal ini dikatakan Kapolres Sangihe, AKBP Denny Wely Wolter Tomponuh SIK melalui Kasat Polairut, Iptu Meldy Roring saat dikonfirmasi harian ini. Dikatakannya, pelaksanaan operasi ini tak lain untuk mengecek kelengkapan keselamatan di dalam kapal nelayan ketika beroperasi.
“Jadi untuk alat angkut berupaya alat penangkap ikan yang di miliki saudara- saudara kita di Sangihe, mayoritas sudah memiliki kelengkapan berupa navigasi, alat keselamatan termasuk yang paling utama dokumen. Meski demikian kita dalam waktu dekat ini akan bekerjasama dengan instansi terkait lainnya untuk turun lapangan melihat langsung,” ungkap Roring.
“Kebetulan juga sekarang ini sudah ada kepala PSDKP yang baru dan kita sudah melakukan pertemuan, dalam waktu dekat akan ada kolaborasi terkait penertiban perahu nelayan atau alat tangkap,” sambungnya.
Disinggung bila nanti dalam operasi ditemukan ada perahu nelayan yang tidak memiliki dokumen atau yang lainnya, Roring menegaskan yang pasti akan ditindak.
“Paling tidak pertama kita akan tindak tegas, namun kita akan pila- Pila kalau itu pelanggarannya sudah berat maka bisa di bawah kerana hukum proses peledakan, tapi kalau pelanggarannya masih terbilang ringan pasti sifatnya teguran saja apalagi mereka juga nelayan asli Sangihe,” pungkasnya.
