BINTAN (HAKA) – Tim SAR Gabungan menghentikan operasi pencarian terhadap Arsad (50) nelayan asal Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang.
“Ini sesuai SOP pencarian, dan dihentikan hari ini Selasa (25/7/2023),” ucap Kepala Basarnas Tanjungpinang, Slamet Riyadi.
Sebelumnya, kata Riyadi, Arsad dan Ade Rohendi (30) mengalami kecelakaan dengan pompong di Perairan Desa Berakit, Rabu (19/7/2023) malam.
“Sehari berikutnya, Ade ditemukan di kelong apung, Desa Malang Rapat. Sedangkan, Arsad belum ditemukan di Perairan Indonesia, hingga Senin (24/7/2023),” tutupnya.
Belakangan ada informasi Jasad Arsad ditemukan di Perairan Kota Tinggi, Johor, Malaysia. Kabar itu, dibenarkan oleh Pengawas Perikanan Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Provinsi Kepri, Azman Gunawan, Selasa (25/7/2023).
“Saya dapat kontak dari KJR pagi tadi terkait penemuan jasad. Identitasnya berasal dari Bintan, Indonesia,” tutur Gunawan.
Namun dirinya tidak mengetahui secara jelas siapa yang menemukan jasad asal warga Desa Malang Rapat, Kabupaten Bintan itu.
“Saya hanya dapat kiriman identitas kependudukan itu. Sedangkan, foto jasad nya tidak dikirim oleh KJRI,” jelasnya.
Usai dapat kiriman identitas korban, pihaknya mencari keluarga Arsad sesuai alamat KTP. Saat ini, Petugas Malaysia sedang melakukan visum anti mortem ke jenazah. Tujuannya, untuk mencocokan dengan data keluarga.
“Sekarang masih proses visum untuk memastikan kebenaran,” terangnya.
Dirinya belum mengetahui terkait proses evakuasi pemulangan Jasad Arsad dari Malaysia ke Bintan. “Semua ini berpulang kepada pihak keluarga, dan kita akan koordinasi dengan KJRI,” pungkasnya.
Sumber: Harian kepri. com