Menurun, Destructive Fishing di NTB

Kegiatan destructive fishing atau penangkapan ikan menggunakan alat penangkap ikan yang mengakibatkan kerusakan sumberdaya kelautan dan perikanan di Provinsi NTB diklaim sudah menurun.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi NTB Muslim mengatakan, praktek pengeboman ikan masih ditemukan, namun tak terlalu signifikan.

Aktivitas (destructive fishing-red) masih ada, namun alhamdulillah frekuensinya tak terlalu banyak. Sudah jauh menurun, kata Muslim kepada Suara NTB, Selasa, 9 Januari 2024.

Selama ini kata Muslim, kawasan yang cukup dikhawatirkan penggunaan destructive fishing yaitu di perairan timur NTB seperti wilayah Sape dan sekitarnya. Namun Pemda dan Polair serta Pokwasmas tetap optimal melakukan pengawasan guna mencegah praktek buruk penangkapan ikan di tengah laut.

Bahkan kan kemarin kan tahun 2023, Polairud menangkap sampai 11 pelaku destructive fishing. Kita apresiasi semua aparat yang terlibat, ujarnya.
Provinsi NTB sendiri lanjut Muslim menjadi tuan rumah kegiatan rapat koordinasi untuk Indonesia timur yang digelar oleh Direktorat Pengawasan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI yang membahas masalah destructive fishing. Kegiatan tersebut akan berlangsung Kamis pekan depan di Kota Mataram.

Dipilihnya NTB sebagai lokasi kegiatan pertemuan nasional tak lepas dari peran stakeholder yang dinilai cukup optimal. Di mana, Pokwasmas dan NGO bidang kelautan perikanan di NTB memiliki banyak kontribusi dalam hal pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan yang dibuktikan dengan beberapa kali mendapat penghargaan dari pemerintah pusat.
Untuk diketahui, destructive fishing memiliki ragam aktivitas yang membahayakan di lingkungan laut seperti penggunaan bom ikan, penggunaan racun atau potas, penggunaan strum, penggunaan cantrang serta penggunaan alat tangkap lainnya yang bersifat merusak.

Dampak umum yang diakibatkan oleh kegiatan destructive fishing seperti merusak habitat dan ekosistem, membunuh berbagai jenis ikan dan ukuran serta mengancam keselamatan jiwa.
Kita terus berupaya mencegah dan menghentikan kasus destructive fishing di seluruh perairan NTB karena banyak dampak buruknya, kata Muslim.

 

sumber : suara ntb.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top