Polairud Turun, Pampangan Eceng Gondok di Jembatan Antasari Terurai

Berton-ton enceng gondok yang larut dan nyangkut di kolong Jembatan Antasari, dibersihkan Polairud Polresta Banjarmasin, Jumat (19/1). Pampangan yang terdiri dari gulma, batang pohon dan bambu, serta sampah itu membuat perahu kesulitan melintasi Sungai Martapura. Sampah itu kiriman dari hulu. Masalah musiman yang kerap muncul saban musim hujan tiba.

“Sengaja turun karena tumpukannya semakin banyak. Kami bekerja sama dengan relawan Water Rescue dan Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Banjarmasin untuk membersihkan tumpukan enceng gondok itu,” kata Kasat Polairud Polresta Banjarmasin AKP Dading Kalbu Adie. Dading menekankan, ini sesuai dengan arahan Kepala Baharkam Mabes Polri untuk menjaga sungai dan laut.

Polairud menurunkan tiga buah speedboat, sementara PUPR mengerahkan kapal sapu-sapu. Selain di Jembatan Antasari, pampangan itu juga muncul di Jembatan Pasar Lama dan Jembatan Dewi.

“Jika dibiarkan akan semakin banyak dan menutupi permukaan sungai. Dampaknya membuat arus lalu lintas air tersendat,” tambah Dading.

Setelah beberapa jam bergotong royong, pampangan itu terurai.

Sampahnya lalu dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Basirih. “Diangkut dua buah truk,” ujarnya.

Dading melihat, banyak sampah rumah tangga yang terangkut. Ia meminta masyarakat Banjarmasin, terutama yang tinggal di bantaran sungai, untuk tidak membuang sampah atau limbah ke sungai.

“Jika sungai tercemar, maka sumber kehidupan kita akan rusak. Ini sumber air baku kita. Belum lagi dampak lain seperti banjir,” pesannya.

Sumber : Kalsel PROKAL.co

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top