SAMARINDA–Landing Craft Tank (LCT) Karya Fortuna yang karam di Muara Pegah, Kutai Kartanegara (Kukar), ternyata mengangkut enam alat berat. Keberangkatan kapal angkut itu berlayar dari Balikpapan menuju Tanjung Redeb, Berau.
Di perjalanan sekitar perairan Muara Jawa, Selasa (23/1) pukul 23.40 Wita, cuaca di perairan tersebut dalam kondisi angin kencang dan gelombang besar, dan diketahui LCT tersebut kondisi miring ke kiri karena air laut masuk ke manhole, kemudian dilakukan isi balas air supaya imbang. Kemudian perjalanan dilanjutkan.
Rabu (24/1) sekitar pukul 05.30 Wita, LCT tersebut diketahui miring kiri, dan kembali dilakukan balas air. Kemudian nakhoda Imam Satrio mengambil keputusan untuk mengubah tujuan ke Muara Pegah untuk mengecek kondisi LCT. Kondisi tersebut sudah diketahui oleh owner kapal. Setelah kapal memasuki alur Muara Pegah bouy 3 ke 5, kapal belok ke kiri tetapi posisi LCT miring ke kanan, sehingga terbalik 90 derajat.
“Sebagian kru kapal ada yang tetap di atas kapal, sebagian lompat ke laut. Menurut Fendi Wirya Sudrajad, salah satu saksi menyebut saudara Rahmat lompat ke laut menggunakan life jacket. Tapi setelah dievakuasi ke kapal terdekat, korban sudah lemas dan jaket safety terlepas,” ujar Kasat Polairud Kukar AKP Yohanes Bonar. Namun, jajarannya hanya membantu proses evakuasi tahap awal. Satuan polisi yang identik dengan seragam biru itu membantu menyelamatkan kru kapal yang ada selamat. Dari data yang diperoleh, ada 11 kru kapal. “Yang lainnya semua selamat,” imbuh Bonar.
Sementara itu, Kasi Keselamatan Penjagaan dan Patroli Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Samarinda Capt Ridha Rengreng menuturkan, jajarannya memang sudah mendatangi titik kejadian. “Kalau ke lokasi sudah, tapi saat ini masih ditangani polairud yang di Anggana,” jelasnya. Jika semua pemeriksaan selesai di ranah Polri, lanjut Ridha, pihaknya juga akan memanggil pihak-pihak yang bersangkutan, termasuk agen pelayaran. “Memang benar kejadiannya di daerah kerja kami, tapi semua data dan lainnya, itu dari KSOP Balikpapan. Makanya kami juga berkoordinasi ke sana (Balikpapan).
Kembali ke Bonar, terkait penyelidikan insiden di perairan, dia menegaskan ditangani Ditpolairud Polda Kaltim. Termasuk saat disinggung ihwal kebocoran. “Kami hanya membantu mengevakuasi korban. Kalau terkait LCT, Ditpolairud Polda yang ambil alih. Korban juga tadi malam (Rabu) sudah dibawa ke Balikpapan untuk dikebumikan,” jelasnya. (dra/k8)
sumber : kaltimpost.jawapos.com