Kuala Pembuang – Satuan Polairud Polres Seruyan melakukan evakuasi terhadap Anak Buah Kapal (ABK) TB Kijang Mas Enam yang dilaporkan meninggal dunia saat pelayaran dari Pelabuhan Tarjun, Kalimantan Selatan, menuju Pelabuhan Marunda, Jakarta.
Kapolres Seruyan, melalui Kasat Polairud Iptu Sriyono mengatakan ABK yang meninggal tersebut bernama Iskandar Zulkarnaen dan bertugas sebagai second officer di TB Kijang Mas Enam.
Menurut keterangan dari nakhoda kapal, pada Sabtu, 20 Juli 2024, posisi kapal berada pada koordinat 04′ 41,739″ S/113′ 25,592″ E, sekitar pukul 12.30 Wib, Iskandar terlihat turun dari anjungan ke kamar mandi kemudian kembali ke anjungan untuk melanjutkan jaga laut.
Selajutnya pada pukul 13.10 Wib, ia meminta izin kepada nakhoda untuk istirahat karena merasa tidak enak badan dan tidak sanggup melanjutkan jaga laut.
Pukul 13.25 Wib, beberapa kru mendengar Iskandar muntah-muntah di kabin kru. Setelah ditanya, ia mengeluhkan sakit perut dan mual-mual. Melihat kondisinya yang lemas, kru memindahkannya ke mess room untuk mendapatkan udara segar.
Namun, pada pukul 14.20 Wib, saat dipanggil-panggil oleh kru lainnya, Iskandar tidak merespon dan setelah diperiksa, denyut nadinya serta nafasnya sudah tidak ada.
“Saat itu, nakhoda langsung berinisiatif merubah haluan menuju Tanjung Siamuk, tempat terdekat untuk mencari sinyal agar bisa menghubungi pihak kantor dan meminta arahan,” jelas Sriyono.
Berdasarkan koordinasi yang dilakukan, TB Kijang Mas Enam diarahkan untuk merapat ke Pelabuhan Teluk Segintung guna dilakukan evakuasi terhadap jenazah.
Karena kondisi air sedang surut, TB Kijang Mas Enam tambat sekitar pukul 02.00 Wib pada Senin, 22 Juli 2024 dini hari, dan jenazah langsung dievakuasi menggunakan ambulans ke RSUD Kuala Pembuang.
“Hasil visum menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekerasan dan ABK ini meninggal murni karena sakit. Rencananya, jenazah akan diterbangkan ke kampung halaman di Bekasi,” tandasnya.
Sumber : borneonews.id
