BANJARMASIN – Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Cuncun Kurniadi melalui Kasat Polairud AKP Dading Kalbu Adie masyarakat pesisir sungai diminta waspada terhadap hewan yag naik ke permukaan karena banjir rob.
Bersama frase bulan baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian air laut diduga berdampak terhadap aktivitas masyarakat pesisir dan transportasi sekitar pelabuhan serta perikanan darat.
“Hal yang perlu di waspadai masyarakat adalah hewan yang naik ke permukaan, meskipun polisi perairan sudah menyiagakan personel, perahu karet, dan perlengkapan pendukung antisipasi terjadi banjir rob di wilayah pesisir sungai.
Ia mengatakan, Sat Polairud Polresta Banjarmasin telah menyiagakan kapal polairud dan perahu karet milik basarnas di mako Satpolairud Polresta Banjarmasin.
“Kami dari sat polairud mengimbau kepada masyarakat untuik berhati-hati terhadap banjir rob di malam hari. Bila perlu bantuan atau apa pun, masyarakat bisa langsung menghubungi Sat Polairud Polresta Banjarmasin,” ucap Dading.
Diketahui, Pemerintah Kota Banjarmasin menetapkan status Siaga Banjir Rob hingga 31 Maret 2025. Penetapan status ini di iringi dengan Surat Edaran Walikota Banjarmasin Nomor: 100.3.4.3/455-Sekr/BPBD/XI/2024 tentang Kesiapsiagaan Menghadapi Cuaca Ekstrem dan Air Pasang Rob.
Surat ini merujuk pada informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi curah hujan tertinggi terjadi pada Desember 2024, serta Surat Edaran Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) tentang antisipasi bencana banjir, cuaca ekstrem, longsor, dan gelombang pasang.
Warga Banjarmasin di imbau agar melakukan gotong royong membersihkan saluran air dan sampah, menyediakan tas siaga bencana berisi kebutuhan mendesak dalam keadaan darurat, serta melaporkan potensi bencana secara cepat melalui layanan darurat Call Center 112.
Kalak BPBD Kota Banjarmasin Husni Thamrin menyebutkan, penetapan ini berdasarkan kajian-kajian bencana dari tahun sebelumnya, baik tahun 2022 hingga rencana penanggulangan pada tahun 2023.
Kajian tersebut mengidentifikasi isu strategis terkait banjir rob yang di picu kombinasi tingginya curah hujan dan air pasang laut.
“Banjir rob bukan bencana baru, tapi dampaknya bisa sangat serius jika kita tidak siap. Seluruh kecamatan di Banjarmasin berpotensi terdampak, terutama di wilayah Banjarmasin Barat dan Timur,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, curah hujan tertinggi pada bulan Desember ini bisa menimbulkan risiko bencana, serupa dengan banjir besar pada Januari 2021 lalu. “Cuaca ekstrem sejak Oktober memerlukan perhatian serius. Tanpa kesiapsiagaan, kemungkinan banjir besar seperti 2021 bisa terulang,” katanya.
Pihaknya di BPBD serta di Pemko Banjarmasin juga telah menekankan pentingnya peran aktif masyarakat, khususnya di tingkat kecamatan hingga RT/RW untuk bisa bersama-sama mengurangi risiko bencana.
“Sesuai dengan isi surat edaran yang telah dikeluarkan agar masyarakat bisa saling bergotong royong, koordinasi, dan pelaporan dini, sehingga mampu meminimalkan dampak banjir rob yang di prediksi berlangsung hingga Maret 2025,” pungkasnya.
Bersamaan status siaga ini, warga Banjarmasin di imbau tetap waspada dan mematuhi arahan pemerintah guna melindungi diri dan lingkungan dari potensi bencana selama musim penghujan.
Sumber : Mata Banua Online