Puluhan nelayan dari wilayah perairan Sampur mendatangi Mako Polairud Polda Bangka Belitung (Babel) di kawasan Pangkal Balam, Pangkalpinang, Kamis (12/12/2024).
Kedatangan mereka bertujuan untuk mempertanyakan kejelasan bantuan sosial atau kompensasi dari aktivitas penambangan yang dilakukan sejumlah CV di wilayah tersebut.
Rombongan nelayan ini disambut langsung oleh Dir Polairud Polda Babel beserta sejumlah perwira dan anggota yang berjaga di lokasi.
Tuntut Kejelasan Kompensasi
Andi Wijaya, koordinator nelayan, menjelaskan bahwa kedatangan mereka merupakan tindak lanjut atas ketidakjelasan kompensasi yang seharusnya diterima para nelayan dari pihak CV penambang.
“Kami datang atas undangan dari Polairud untuk mencari titik terang soal kompensasi yang dijanjikan oleh pihak CV,” ujar Andi.
“Sebelumnya, kami mencoba berkomunikasi langsung dengan pihak ponton penambang, tetapi tidak ada kejelasan hingga akhirnya kami dilaporkan oleh pihak CV.”
Andi menegaskan bahwa pihak Polairud telah memediasi dengan baik dan berjanji akan mempertemukan para nelayan dengan perwakilan CV melalui PT Timah untuk mencari solusi terbaik.
Bantuan Tak Kunjung Tiba
Andi mengungkapkan bahwa beberapa CV penambang di perairan Sampur selama ini tidak memberikan kompensasi yang semestinya.
Menurutnya, sudah hampir dua bulan para nelayan tidak menerima bantuan apa pun, meski hal itu lazim dilakukan di kawasan tambang sebagai bentuk tanggung jawab sosial.
“Ibaratnya, sudah menjadi kebiasaan untuk memberikan bantuan kepada nelayan setempat. Tapi hingga sekarang, belum ada yang jelas,” keluh Andi.
“Saya juga dipanggil untuk memberikan klarifikasi, dan Alhamdulillah semuanya sudah jelas setelah bertemu Pak Dir. Beliau sangat membantu dan berusaha mencari solusi terbaik untuk kedua belah pihak,” tutur Andi.
Hingga saat ini, Andi menyebut pihaknya telah melakukan pembinaan terhadap 260 nelayan di beberapa wilayah, termasuk Sampur, Air Itam, Sinar Bulan, dan Temberan.
Setelah mendapatkan penjelasan dari Dir Polairud, rombongan nelayan meninggalkan Mako Polairud sekitar pukul 10.00 WIB.
Namun, beberapa perwakilan masih berada di dalam untuk melanjutkan pembicaraan dengan pihak PT Timah dan Polairud Polda Babel guna mendapatkan kejelasan lebih lanjut.
Pantauan Bangkapos.com rombongan nelayan tersebut baru masuk ke halaman Mako Polairud Polda Babel sekitar pukul 08.55 WIB, rombongan nelayan disambut oleh Dir Polairud Polda Babel dan beberapa perwira lainnya serta anggota.
Setelah tiba dihalaman Mako Polairud rombongan nelayan dikumpulkan, lalu diberikan arahan dan penjelasan oleh Dir Polairud hingga membubarkan diri.
Namun, diketahui secara rinci terkait kedatangan rombongan nelayan karena ada beberapa perwakilan nelayan sedang dimintai keterangan oleh pihak Polairud.
Selanjutnya, rombongan nelayan setelah diberikan penjelasan dan arahan dari Dir Polairud Polda Babel sekitar pukul 10.00 WIB meninggalkan Mako Polairud tapi ada perwakilan nelayan masih berada dalam Mako, termasuk dari pihak PT Timah.
Sampai saat ini perwakilan nelayan, masih berada di dalam Mako Polairud guna diberikan penjelasan oleh pihak Polairud Polda Babel.
Sumber : BANGKAPOS.com