SEBANYAK 285 kontainer yang diangkut Kapal MV Kuala Mas GT 6007 berserakan di perairan Teluk Kupang menyusul tenggelamnya kapal tersebut pada Sabtu (21/12) pagi.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, sebanyak 20 ABK termasuk nakhoda berhasil dievakuasi. Kerugian akibat tenggelamnya kapal tersebut diprediksi mencapai Rp70 miliar.
“Muatan full kontainer, isinya beras dan semen,” kata Kepala Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Kupang, Simon Bonafsius Baon kepada wartawan.
KSOP juga tengah memeriksa nakhoda bersama anak buah kapal (ABK) terkait musibah tersebut. Saat ini petugas sedang melakukan evakuasi terhadap kontainer yang terapung di laut.
Kapal tersebut bertolak dari Makassar, Sulawesi Selatan tujuan Kupang, Nusa Tenggara Timur, namun saat akan sandar di Pelabuhan Tenau Kupang, kapal terbawa arus hingga membentur badan Kapal Tanker Maritim Khatulistiwa.
Benturan tersebut membuat Kapal Kuala Mas bocor dan miring ke kanan hingga 10 derajat. Selanjutnya, nakhoda berusaha mengkandaskan kapal hingga tenggelam pada pukul 08.34 Wita. Direktur Polairud Polda NTT, Kombes Irwan Nasution, mengatakan sebagian peti kemas yang diangkut kapal, hanyut hingga ke dermaga Pelabuhan Penyeberangan Bolok dan Dermaga Pangkalan TNI Angkatan Laut VII Kupang.
“Kita mengamankan alur pelayaran agar tidak terjadi tabrakan antar kapal lain dengan kontainer yang hanyut, serta menarik kontainer yang masih mengapung ke daratan,” ujarnya.
Kombes Irwan Nasution mengatakan, musibah tenggelamnya kapal tersebut bisa saja menimbulkan pencemaran lingkungan akibat tumpahan minyak dan oli di sekitar lokasi tenggelamnya kapal.
“Kami berkoordinasi dengan Pertamina untuk mengantisipasi pencemaran laut,” ujarnya.
Sumber : MEDIA INDONESIA