Kepolisian Perairan dan Udaran (Polairud) Polres Situbondo mengevakuasi seekor lumba-lumba di area wisata Kampung Kerapu, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Kamis (9/1).
Hewan mamalia dengan nama latin ordo cetecea itu ditemukan mati, diduga akibat serangan ikan predator lainnya.
Kasat Polairud Polres Situbondo, AKP Gede Sukarmadiyasa mengatakan, pertama kali lumba-lumba itu ditemukan sudah dalam kondisi mengapung. Kemudian, ketika diangkat dari dalam air terdapat beberapa luka akibat gigitan hewan laut lainnya.
“Lumba lumba ini ketika baru pertama ditemukan sudah mati dan terdapat beberapa luka seperti gigitan ikan predator hingga mati,“ ujarnya.
Pria yang akrab disapa AKP Gede itu mengatakan, kondisi hewan yang sudah mati itu langsung dibawa ke bibir pantai. Kemudian anggota membuat lubang besar untuk menguburnya.
“Karena kondisi lumba-lumba yang sudah mati sehingga petugas Satpolairud bersama masyarakat membawa ke pinggir pantai dan dilakukan penguburan di sekitar pantai wisata kampung kerapu,” tandasnya.
Sementara itu, salah satu nelayan, Pandi menceritakan, mamalia laut itu ditemukan ketika mau mengantar sejumlah pemancing ke tengah laut. Kemudian, perjalannya itu berhenti seketika untuk mengecek hewan tersebut.
“Kondisi awalnya memang sudah mengambang. Lalu kami menghubungi petugas Kepolisian laut untuk memberitahukan temuan kami ini,” ucapnya.
Dijelaskan, beberapa saat petugas datang di lokasi. Mereka mengecek kondisi lumba-lumba yang ada di sekitar wisata kampung kerapu.“Yaitu, lumba-lumba langsung dibawa ke pinggir, lalu dikubur,”cetusnya.
Selain itu, Pandi mengatakan, beberapa jam kemudian ada satu lumba-lumba lagi yang terdampar di area wisata Kampung Kerapu. Namun, oleh warga hewan tersebut langsung dikembalikan ke tengah laut karena kondisinya masih hidup.
“Temuan kedua ini lumba-lumba-nya masih hidup. Jadi langsung diangkut menggunakan perahu untuk dikembalikan ke tengah laut,” pungkasnya.
Sumber : radar situbondo.id
