Kasat Polairud Aceh Barat Intensifkan Patroli, Nelayan Diminta Hindari Penangkapan Ikan Ilegal

Upaya menjaga kedaulatan maritim dan keberlanjutan sumber daya laut terus ditingkatkan oleh jajaran kepolisian. Satuan Polisi Perairan dan Udara (Polairud) Polres Aceh Barat kembali menggelar patroli rutin di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujung Baroh, Selasa  Kegiatan ini menjadi bagian dari pengawasan terpadu sekaligus dialog langsung dengan nelayan untuk memastikan aktivitas melaut berjalan sesuai ketentuan hukum.

Dalam patroli tersebut, personel Polairud tidak hanya mengawasi pergerakan kapal, tetapi juga menyampaikan imbauan penting kepada nelayan. Edukasi yang diberikan antara lain mengenai keselamatan kerja di laut, larangan menangkap ikan di luar zona perairan Indonesia, serta bahaya metode destruktif seperti penggunaan racun dan bom ikan. Praktik tersebut selain berbahaya bagi nelayan sendiri, juga berpotensi merusak ekosistem laut yang menjadi sumber mata pencaharian jangka panjang masyarakat pesisir.

Kapolres Aceh Barat, AKBP Yhogi Hadisetiawan, S.I.K., M.I.K., melalui Kasat Polairud, AKP Karianta, menegaskan bahwa patroli intensif ini merupakan strategi preventif untuk menekan tindak pelanggaran hukum di laut. Menurutnya, laut bukan hanya sumber ekonomi, tetapi juga aset bangsa yang harus dijaga keberlanjutannya.

“Kami terus mengingatkan masyarakat pesisir agar melaut sesuai aturan. Jika menemukan kapal asing atau aktivitas mencurigakan, segera laporkan agar dapat ditindaklanjuti. Laut adalah sumber kehidupan, jangan dirusak dengan cara instan yang justru merugikan semua pihak,” ujarnya.

Selain menjaga ketertiban, patroli ini juga berfungsi sebagai upaya deteksi dini terhadap potensi penyelundupan maupun kehadiran kapal asing di perairan Aceh Barat. Langkah pengawasan ini dinilai penting, mengingat wilayah pesisir Aceh kerap menjadi jalur rawan aktivitas ilegal lintas negara.

Dari sisi ekonomi, keberlanjutan laut menjadi perhatian utama. Dengan menjaga ekosistem tetap lestari, hasil tangkapan nelayan dapat lebih stabil sehingga kebutuhan pangan masyarakat juga terpenuhi dengan baik. Sebaliknya, praktik ilegal seperti pengeboman ikan bisa merusak terumbu karang dan memutus rantai ekosistem, yang dampaknya akan dirasakan hingga generasi berikutnya.

Patroli dialogis yang dijalankan Sat Polairud ini mendapat respon positif dari nelayan setempat. Dengan adanya kehadiran aparat di tengah masyarakat pesisir, rasa aman semakin terbangun, serta tercipta sinergi dalam menjaga kedaulatan perairan Aceh Barat.

Polairud Polres Aceh Barat berkomitmen melanjutkan pola pengawasan ini secara berkesinambungan. Selain patroli langsung, pihaknya juga mendorong penguatan kerja sama lintas instansi, seperti dengan TNI AL, Dinas Kelautan dan Perikanan, hingga pemerintah gampong pesisir, agar pengawasan lebih terintegrasi.

Patroli berjalan lancar tanpa adanya indikasi pelanggaran. Situasi perairan Ujung Baroh terpantau aman dan kondusif. Namun, aparat menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga laut Aceh Barat dari ancaman aktivitas ilegal yang dapat merugikan bangsa.

 

Sumber : tribratanews.polresacehbarat.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top