Antisipasi Banjir Rob, Direktorat Polairud Polda Papua Barat Minta Seluruh Jajaran Siaga

Dir Polairud Polda Papua Barat Kombes Pol Budy Utomo

SORONG, 18/12/2021 – Dalam rangka mengantisipasi potensi banjir rob dan cuaca ekstrem, Direktorat Polairud Polda Papua Barat menginstruksikan seluruh jajaran untuk siaga bencana.

Dirpolairud Polda Papua Barat Kombes Pol Budy Utomo mengatakan, instruksi ini menyusul adanya peringatan dini kepada sejumlah wilayah termasuk Papua Barat.

“Kita di Polda Papua Barat, telah mengecek perlengkapan personel dan kesiapsiagaan saat terjadi bencana,” ujar Budy kepada TribunPapuaBarat.com, Sabtu (18/12/2021)

Bahkan, saat ini pihaknya pun tetap berkoordinasi dengan lintas sektor di Papua Barat.

Perahu milik Polairud Polres Sorong Kota disiagakan di Pelabuhan Rakyat, Kota Sorong, Papua Barat.

“Semuanya sedang mengantisipasi jika terjadi banjir rob, kita sudah siap membantu dengan sarana yang ada,” tuturnya.

Budy mengatakan, untuk sarana dan prasarana Polairud, di Polres Jajaran telah memiliki perahu karet dan alat SAR.

Jika terjadi banjir rob, maka alat-alat tersebut akan digunakan untuk mengevakuasi warga yang terdampak.

“Pimpinan telah memberikan atensi khusus terkait kesiapsiagaan bencana alam berupa banjir rob,” ucapnya.

Selain itu, pihaknya pun menginstruksikan agar seluruh jajaran Polairud di Papua Barat untuk selalu mawas diri jika terjadi banjir rob dan banjir akibat hujan.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini kepada 19 provinsi di Indonesia, yang berpotensi terjadi banjir rob, termasuk Papua Barat.

“Kita di Papua Barat, ada beberapa daerah akan berpotensi terjadi gelombang tinggi dan banjir rob,” ujar Kepala BMKG Manokwari Daniel Tandi saat dihubungi TribunPapuaBarat.com, Selasa (14/12/2021).

Untuk Papua Barat, bagian pesisir pantai utara di sejumlah kabupaten/kota, akan menjadi sasaran banjir rob.

Wilayah yang berpotensi mengalami banjir rob adalah Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, Raja Ampat, Sorong bagian Utara.

Selain itu, untuk perairan yang jauh dari pesisir, tinggi gelombang sekira dua hingga empat meter dan diprediksi akan terjadi dari 18 hingga 22 Desember 2021.

“Gelombang tidak tinggal, tapi ombaknya cukup besar dan sasarannya pada pesisir pantai utara,” tuturnya.

“Jika pesisir pantai rendah, maka otomatis banjir masuknya semakin jauh ke pemukiman.”

Daniel menghimbau, agar masyarakat yang ada di daerah pesisir pantai utara tetap waspada dan tidak melakukan aktivitas di laut lepas.

Tak hanya itu, berdasarkan data yang dihimpun TribunPapuaBarat.com, selain Papua Barat, ada beberapa daerah yang berpotensi mengalami hal yang sama seperti Natuna, Riau, Bangka Belitung, Lampung, Banten.

Selanjutnya, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Gorontalo, Ternate, Halmahera, dan Papua.

Sumber: Tribunpapuabarat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top