
Mataram 01/03/2022 – Kapal pengangkut material batu untuk perbaikan lintasan Sirkuit Mandalika dari Palu menuju Lombok hilang kontak selama empat hari. Insiden yang dipicu gelombang tinggi itu mengakibatkan keterlambatan selama dua hari. Beruntung Ditpolairud Polda NTB berhasil mendeteksi keberadaan mereka.
Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol. Artanto dalam keterangan tertulis menerangkan bahwa kapal tersebut hilang kontak sejak Tanggal 22 Februari lalu. Kemudian hari Sabtu 26 Februari jajaran Ditpolairud berhasil mendeteksi keberadaannya. “Dua hari lalu, tepatnya Sabtu pagi, kami menerima laporan dari PT. PP selaku vendor pembangunan infrastruktur Sirkuit Mandalika, bahwa kapal pengangkut batu andesit untuk pengaspalan lintasan hilang kontak,” terangnya.
Menyikapi laporan tersebut, lanjut Artanto, Dirrpolairud Polda NTB, Kombes Pol. Kobul Syahrin Ritonga langsung memerintahkan anggotanya untuk turun melakukan pencarian. Dengan menggunakan Kapal Bala Dewa 8002 tim berhasil menemukan titik koordinat kapal pengangkut material itu. Tepatnya pada koordinat : 07°57’15.4″ LS – 116° 30′ 47.4 BT dengan jarak kurang lebih 20 NM diatas Tanjung Bagi Pulau Lombok, atau masih 70 NM dari Pelabuhan Lembar dengan kecepatan rata-rata 3,6 Knots.
“Dengan kecepatan rata-rata 3,6 Knots maka estimasi waktu tiba di Pelabuhan Lembar sore Minggu Tanggal 27 Februari 2022, sekitar Pukul 15.00 Wita,” jelasnya. Menurutnya, batu tersebut sangat penting bagi lintasan Sirkuit Mandalika, sebab pada perhelatan Tes Pra Musim MotoGP Mandalika beberapa waktu lalu persoalan ini sempat menjadi perbincangan hangat para raider. Menanggapi hal itu, pihak ITDC kemudian mengambil langkah dengan mendatangkan batu khusus dari Palu.
Namun demikian, karena kapal tongkang pembawa batu tersebut harus berhadapan dengan badai di tengah perjalanan dari Palu menuju Lombok, sehingga harus terlambat dua hari di Pelabuhan Lembar dari jadwal semula. Kondisi itu, tegas Artanto, juga diperkuat keterangan Kapten Kapal tongkang yang memuat material sirkuit, yakni Muhammad Yusuf.
Ia mengaku, di tengah perjalanan harus berhadapan dengan badai dan gelombang tinggi tanpa sinyal. Akibarnya, kapal yang dinahkodai hilang kontak selama beberapa hari. “Alhamdulillah, sore Sabtu sekitar Pukul 17.00 Wita, kapal pembawa material lintasan Sirkuit Mandalika berhasil kami deteksi, dan hari Minggu pagi kami lakukan penjemputan dan mengawal kapal tersebut hingga Pelabuhan Lembar,” pungkasnya.
Sumber : Suara NTB