Situbondo: Satuan Polisi Perairan dan Udara (Sat Polairud) Polres Situbondo, Jawa Timur, melakukan evakuasi terhadap tiga orang nelayan yang perahunya karam setelah dihantam gelombang di Perairan Kalbut, Desa Semiring, Kecamatan Mangaran.
“Perahu yang ditumpangi tiga orang nelayan itu karam setelah dihantam ombak setinggi 2 meter,” ujad Kasat Polairud Polres Situbondo, AKP Gede Sukarmadiyasa, Sabtu (9/3/2024).
Ia mengemukakan, beberapa hari ini cuaca perairan laut Situbondo cukup ekstrem. Angin kencang dan gelombang tinggi hingga mencapai dua meter mengancam keselamatan nelayan yang sedang melaut.
“Tiga orang nelayan ini sudah bersiap untuk berlabuh, namun sebelum berlabuh, tiba-tiba perahunya dihantam ombak setinggi 2 meter, lalu karam menjadi dua bagian,” ungkap AKP Gede Sukarmadiyasa.
Tiga orang nelayan berhasil dievakuasi dengan selamat yakni Busali (55) selaku Nakhoda bersama dua orang anak buah kapal yakni Asmojo (60) dan Sadun (50). Ketiganya menaiki perahu tanpa nama untuk mencari ikan.
“Mereka berangkat melaut pada Sabtu, 9 Maret 2024, sekitar pukul 05:00 Wib kemudian saat akan pulang ke darat sekitar pukul 15:30 Wib masuk perairan Kalbut lalu dihantam gelombang dan angin,” bebernya.
Saat itu, Kasat Polairud bersama dengan anggota sedang melakukan patroli laut karena cuaca ekstrem, sehingga bisa langsung mengevakuasi korban ke daratan dengan kondisi selamat, meskipun ada satu orang di antaranya yang harus dirawat.
“Kami sedang monitor cuaca karena memang ekstrim. Banyak kapal dan perahu yang larat jangkar karena terbawa oleh angin dan gelombang laut,” terang AKP Gede.
Para pemilik kapal dan perahu berdatangan ke pantai untuk mengencangkan tali jangkar serta mengikat kencang perahunya agar tidak terbawa gelombang atau tidak bertabrakan dengan kapal lain.
“Kami meminta kepada para nelayan yang akan melaut, hendaknya ditunda atau membawa peralatan pengamanan laut yang cukup, karena cuaca eksrem,” pesan Gede Sukarmadiyasa kepada masyarakat nelayan.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kapal karam itu. Hanya saja kerugian ditaksir sebesar Rp30 juta. Sebab perahu dan alat tangkap ikan hilang terbawa arus laut.
Sumber : rri.co.id