SUMENEP – Pencarian tiga nelayan asal Desa Banraas, Kecamatan Dungkek, yang hilang saat melaut hingga saat ini belum membuahkan hasil.
Meskipun, jangkauan pencariannya sudah diperluas. Maka dari itu, tim gabungan memutuskan untuk menghentikan pencarian hari ini, Selasa (2/7).
Koordinator Unit Siaga SAR Sumenep Basarnas Surabaya Nanang Pujo Prasetiyo mengatakan, tiga nelayan yang hilang karena ditabrak kapal penumpang itu belum ditemukan.
Padahal, tim gabungan sudah berupaya keras mencari keberadaan ketiganya. Bahkan, dibantu oleh nelayan setempat.
”Hingga sekarang belum membuahkan hasil. Ketiga nelayan itu belum ditemukan. Bahkan, kami tidak menemukan tanda-tanda apa pun tentang keberadaan mereka,” katanya.
Nanang mengaku wilayah pencarian terhadap mereka sudah diperluas. Artinya, tidak hanya fokus di lokasi kejadian saja.
Tapi, juga menyisir perairan barat Kecamatan Batang-Batang.
”Kami juga sudah lakukan pencarian ke perairan Kecamatan Batuputih dan juga Dasuk,” ucapnya.
Pihaknya tidak tahu secara pasti mengapa keberadaan mereka belum juga diketahui.
Padahal, proses pencariannya sudah menyeluruh. Cuaca sangat mendukung selama proses pencarian.
”Dari segi cuaca tidak ada kendala apa pun. Perairan juga tenang,” ujar Nanang.
Nanang menambahkan, pihaknya akan menghentikan pencarian terhadap ketiga nelayan itu.
Sebab, sesuai ketentuan proses pencarian hanya berlangsung selama tujuh hari.
”Besok (Selasa, 2/7) akan kami hentikan pencariannya. Karena sudah tujuh hari. Kami akan beri tahu pihak keluarga dan pemerintah setempat,” tegasnya.
Sekadar diketahui, lima nelayan asal Desa Banraas, Pulau Gili Iyang, Kecamatan Dungkek, berangkat mencari ikan ke perairan utara Kecamatan Batang-Batang Selasa (25/6) sekitar pukul 22.00.
Mereka adalah Sakben, Amsun, Saili, Mahri, dan Madripak. Namun, kejadian apes menimpa mereka.
Setelah selesai menyebar jaring, tiba-tiba sekitar pukul 03.30 pada Rabu (26/6) perahu yang ditumpangi mereka ditabrak kapal penumpang.
Saat ditabrak, posisi mereka sedang tertidur lelap. Yang menabrak mereka diduga Kapal Kelimutu.
Saat kejadian itu, tiga nelayan, yakni Sakben, Amsun, Saili, belum diketemukan. Sedangkan Mahri dan Madripak berhasil selamat.
Sebab, saat kejadian berhasil berenang ke perahu nelayan lainnya yang berada di sekitarnya.
Sumber : RadarMadura.id