Upaya Penegakan Hukum di Perairan Perbatasan, KRI Tawau Dukung Kerjasama antara Polairud dan Polis Marin

Perjumpaan rendezvous (RV) antara Direktorat Polairud Polda Kalimantan Utara dan Polis Marin Wilayah 4 Sabah di perairan perbatasan Indonesia-Malaysia di Burst Point/Nunukan dilaksanakan.

Ini merupakan tindak lanjut pertemuan sebelumnya antara Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara), Irjen Pol. Hary Sudwijanto bersama Pesuruhjaya Polis Kontinjen Sabah, CP Datuk Jauteh bin Dikun, yang berlangsung pada 28 April 2025 di Kota Kinabalu.

Pertemuan kali ini Polis Marin Wilayah 4 Sabah sebagai tuan rumah. Adapun tujuan pertemuan ini untuk membicarakan situasi terkini dan rencana program bersama di wilayah perairan perbatasan.

Pertemuan berlangsung kapal patroli Polis Marin Wilayah 4 ini dihadiri Konsul RI di Tawau, Aris Heru Utomo, Direktur Polairud Polda Kaltara, Kombes Pol Tidar Wulung Dahono, Timbalan Komander Polis Marin Wilayah 4, Supt. Jaffri bin Bidin, beberapa pejabat Polairud Polda Kaltara dan Polis Marin Tawau.

Saat pertemuan, Konsul RI Tawau menegaskan pentingnya kerjasama yang erat dalam menghadapi permasalah yang muncul di perairan perbatasan di wilayah Polda Kaltara dan Kepolisian Sabah.

Sehingga, perjumpaan ini mencerminkan komitmen bersama antara Indonesia dan Malaysia dalam menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan perairan perbatasan wilayah Provinsi Kaltara, Indonesia dan Sabah, Malaysia.

“Menghadapi munculnya berbagai masalah di perairan perbatasan saat ini, seperti terjadinya tindak kejahatan dan pelanggaran di perairan perbatasan, sangat penting bagi kepolisian kedua wilayah untuk bekerja sama secara erat.

Hal ini sangat dimungkinkan karena kedua kepolisian wilayah memiliki kapasitas untuk menanganinya,” ucap Aris Heru Utomo.

“Saya pikir perjumpaan ini akan menjadi ruang dialog yang produktif, di mana kedua pihak membahas rencana kerja sama konkret di bidang kepolisian perairan dan karenanya akan memberikan bobot yang kuat dalam merancang kerja sama konkrit di antara kedua wilayah kepolisian,” tambah Aris.

selanjutnya, terdapat banyak potensi kerjasama yang dapat dilakukan dan ditindaklanjuti. Namun demikian kiranya perjumpaan seperti ini difokuskan pada pembahasan untuk menyusun beberapa hal yang dapat dilaksanakan segera di lapangan.

“Seperti pemetaan wilayah kerjasama, rencana patroli gabungan berkala, pertukaran informasi intelijen maritim, pembentukan mekanisme penegakan hukum dan pelatihan bersama di perairan perbatasan,” harapnya.

Sementara, Direktur Polairud Polda Kaltara Kombes Pol Tidar Wulung Dahono menambahkan pihaknya menyambut baik undangan Polis Marin Sabah untuk mengadakan pertemuan rutin antara kepolisian air kedua wilayah. Diharapkan dengan pertemuan ini tidak hanya sekedar bincang-bincang.

 

“Namun harus dapat segera ditindaklanjuti di lapangan kedua kepolisian. Untuk itu, Polda Kaltara sepakat dengan usulan Konsul RI Tawau untuk memusatkan pembahasan pada hal-hal konkrit yang dapat segera dilaksanakan di lapangan,” jelasnya.

Menanggapi pandangan dari pihak Indonesia, Timbalan Komander Polis Marin wilayah 4 Sabah menyampaikan bahwa sesuai kesepakatan antara kepolisian kedua wilayah, perjumpaan di perairan perbatasan kali ini adalah yang pertama dari empat kali pertemuan yang direncanakan pada 2025 ini.

Rencananya, pertemuan kedua bakal berlangsung di Sabah. Dan selanjutnya dua pertemuan berlangsung di Kaltara.

Sehingga, Timbalan Komander Polis Marin wilayah 4 Sabah sepakat dengan usulan dari Indonesia untuk memusatkan pembahasan pada penyusunan beberapa rencana kerjasama yang dapat segera dilaksanakan di lapangan.

“Penyusunan rencana kerjasama tidak harus dimulai dari nol, namun bisa menggunakan kerangka kerja sama yang pernah dilakukan antara Polda Kalimantan Timur (Kaltim) dan Sabah tahun 2015. Pada saat itu Polda Kaltara masih menjadi bagian dari Polda Kaltim,” ungkapnya.

Selanjutnya, ia berharap melalui serangkaian perjumpaan antara Polis Marin Sabah dengan Polairud Polda Kaltara dapat dihasilkan suatu kerangka kesepakatan kerjasama pada Juni atau Juli 2025.

Kesepakatan ini kiranya dapat dibawa ke pertemuan Kelompok Koordinasi Patroli Perbatasan Maritim (MBPCG) Indonesia – Malaysia pada Juli 2025 di Kota Kinabalu untuk dilakukan pembahasan akhir sebelum disepakati.

Pada akhir perjumpaan kedua kepolisian air di kedua wilayah sepakat untuk menindaklanjuti pembahasan rencana kerja sama yang dapat dilaksanakan di lapangan seperti pemetaan wilayah kerja sama, rencana patroli gabungan berkala, pertukaran informasi intelijen maritim, pembentukan mekanisme penegakan hukum dan pelatihan bersama di perairan perbatasan. Melalui kesepakatan ini nantinya diharapkan dapat memperkuat sinergi dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah perairan perbatasan.

Perjumpaan juga menyepakati bahwa pertemuan kedua antara Polairud Polda Kaltara dan Polis Marin Sabah akan dilakukan setelah pertemuan MBPCG di Kota Kinabalu, diperkirakan pada sekitar Agustus atau September 2025 di Kaltara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top