• Home
  • Tentang Kami
  • Sejarah
  • Redaksi
Thursday, November 30, 2023
  • Login
Korpolairud News
  • Home
  • Kegiatan
  • Kesehatan
  • Sosial
  • Teknologi
  • Hukum
  • Informasi
  • Video
No Result
View All Result
Korpolairud News
  • Home
  • Kegiatan
  • Kesehatan
  • Sosial
  • Teknologi
  • Hukum
  • Informasi
  • Video
No Result
View All Result
Plugin Install : Cart Icon need WooCommerce plugin to be installed.
Korpolairud News
No Result
View All Result

Hari Ini dalam Sejarah: Kecelakaan Pesawat Lion Air JT-610, 189 Orang Meninggal

Aji Kusriaji by Aji Kusriaji
October 29, 2020
in Informasi
0 0
0
Home Informasi
Pesawat Lion Air Boeing 737-800NG.(Dokumentasi Rahmad Dwi Putra)

Jakarta,29/10/2020– Hari ini, 2 tahun yang lalu, tepatnya pada 29 Oktober 2018 terjadi kecelakaan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT- 610, rute Jakarta-Pangkal Pinang.

Sebanyak 189 orang yang terdiri dari 179 penumpang dewasa, 1 penumpang anak, 2 bayi, 2 pilot, 5 kru dinyatakan meninggal dunia. Diberitakan Harian Kompas, 30 Oktober 2018, kecelakaan tersebut terjadi di lepas pantai Karawang, Jawa Barat.

Pesawat dengan jenis Boeing 737 MAX 8 itu merupakan pesawat jenis baru asal Amerika Serikat.

Pesawat Lion Air JT-610 lepas landas pada pukul 06.20 WIB dari Bandara Soekarno Hatta dengan rute Bandara Depati Amir di Pangkal Pinang, Bangka Belitung.

Pesawat dijadwalkan akan tiba di tujuan sekitar pukul 07.20 WIB. Namun, 13 menit setelah mengudara, pesawat jatuh pada pukul 06.33 WIB di koordinat S 5’49.052″ E 107’06.628″.

Tim penyelam dari Polisi Air Mabes Polri sedang bersiap melakukan penyelaman dalam proses pencarian pesawat Lion Air JT-610
di perairan Karawang, Jawa Barat, Rabu (31/10/2018). (KOMPAS.com/Devina Halim)

Kepala Kantor SAR Pangkal Pinang, Danang Priandoko mengatakan, pilot sempat meminta return to base (RTB) ke petugas pengawas Bandara Soekarno-Hatta.

“Sempat meminta kembali, tapi rupanya tak kunjung tiba. Ternyata memang hilang kontak dan jatuh,” kata Danang. Muksi (40), warga Desa Tanjung Pakis, Kecamatan Pakis Jaya, Karawang mengatakan, nelayan yang melaut pada Senin pagi sempat mendengar bunyi seperti dentuman keras.

“Bunyi keras itu kira-kira pukul 06.30,” kata Muksi, dikutip dari pemberitaan Harian Kompas, 30 Oktober 2018. Baca juga: Melihat Kecanggihan Pesawat Mata-mata AS P-8 Poseidon yang Ditolak Masuk Indonesia Sehari sebelumnya, Minggu (28/10/2008), sistem operasi pesawat tersebut bermasalah.

Namun, pihak maskapai menegaskan bahwa masalah tersebut telah dibenahi sebelum pesawat kembali beroperasi.

“Masalah teknis pada hari sebelumnya bukan masalah yang berat karena dapat ditangani dengan cepat,” kata CEO Lion Group, Edward Sirait. Meski tak merinci, Edward mengatakan masalah teknis dialami pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 dalam penerbangan rute Denpasar-Jakarta. Kerusakan itu ditemukan kurang dari 10 jam sebelum penerbangan pesawat yang sama.

Dikutip Harian Kompas, 6 November 2018, jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 bernomor registrasi PK-LQP dapat segera terlacak berdasarkan pantauan radar Automatic Dependent Surveillance-Broadcast atau ADS-B di Air Navigation Indonesia Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Hasil analisis ADS-B ini mengungkap kronologi kejadian jatuhnya pesawat nahas itu.

Proses pencarian korban dan badan pesawat Lion Air JT-610 yang dilakukan tim Polairud Mabes Polri,
di perairan Karawang, Jawa Barat, Selasa (30/10/2018).(KOMPAS.com/Devina Halim)

Pada 6 November 2018 pencarian jatuhnya pesawat berpenumpang 181 orang dengan 8 awak di perairan Karawang itu memasuki hari kesembilan. Fokusnya pada pencarian cockpit voice recorder (CVR) atau perekam suara kokpit.

Perekam data penerbangan (flight data recorder/FDR) telah ditemukan beberapa hari kemudian. Sekitar seminggu operasi SAR dilakukan dan menemukan berbagai serpihan bagian pesawat, termasuk mesin pesawat. Bagian yang paling berat dan solid itu kondisinya pun rusak berat.

Direktur Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Michael A Purwoadi menjelaskan, garis arah pergerakan pesawat yang akan menuju Pangkal Pinang itu terhenti ketika pesawat berada di perairan utara Jabar. Baca juga: PSBB Jakarta dan PSBM Jabar, Apa Bedanya? Ketika itu, ATC di Bandara Soekarno- Hatta kehilangan kontak karena posisi pesawat sudah terlalu rendah, di luar jangkauan radar.

Pada data pantauan radar ada dua grafik yang masing-masing menunjukkan kecepatan dan ketinggian. Di citra terindikasi pesawat yang tinggal landas pada 23.20 UTC (koordinat waktu universal) atau 06.20 WIB mulai menunjukkan masalah sekitar empat menit mengudara, kemudian menurun tajam ketinggiannya.

Namun, kecepatannya meninggi hingga berhenti pada 23.32 UTC atau 06.32 WIB, yaitu setelah 12 menit terbang. Sebab ledakan Menurut pakar teknologi penerbangan yang juga Kepala Jurusan Penerbangan Institut Teknologi Bandung Toto Indrayanto, kecepatan pesawat pada bagian akhir lebih dari 370 knot atau 685 kilometer per jam.

Dengan kecepatan sebegitu cepat, ketika membentur air, efeknya sama saja seperti membentur permukaan padat. Karena terlalu cepatnya, air tidak sempat menyibak lebih dahulu. Hal inilah yang mengakibatkan ledakan.

Dia menjelaskan, mungkin ada kebakaran timbul akibat benturan itu karena bahan bakar masih penuh, tetapi kebakaran cepat padam oleh air di sekelilingnya. Dari ketinggian 1.200 meter pesawat meluncur ke bawah dengan kecepatan 685 km per jam atau 190,3 meter per detik. Dalam waktu 6,3 detik, pesawat sudah membentur permukaan laut. Proses penurunannya berlangsung sangat cepat sehingga tidak diketahui penduduk di sekitar kejadian. Mereka hanya mendengar ledakannya.

Diberitakan Harian Kompas, 3 November 2018, setelah kecelakaan itu, Menteri Perhubungan kala itu, Budi Karya Sumadi mengeluarkan beberapa kebijakan. Kebijakan itu di antaranya membebastugaskan direktur teknik dan meninjau penerapan standar keselamatan penerbangan di maskapai berbiaya murah atau low cost carrier tersebut.

Keluarnya kebijakan ini mengindikasikan penyelidikan penyebab musibah pesawat berpenumpang 181 orang dengan 8 awak tersebut mengarah pada pihak manajemen perusahaan, bukan hanya pada aspek teknis kondisi pesawat dan tindakan pilot saat kejadian.

Direktur Teknik Lion Air sebagai pihak yang bertanggung jawab pada kelaikan pesawat yang akan diterbangkan dibebastugaskan selama penyelidikan kasus kecelakaan ini.

Dikutip Kompas.com, 29 Oktober 2019, berdasarkan bukti rekaman data dan percakapan selama penerbangan, KNKT menyimpulkan bahwa kopilot tidak familiar dengan prosedur, meski ditunjukkan cara mengatasi pesawat saat training.

KNKT juga menyimpulkan ada sembilan faktor yang berkontribusi pada kecelakaan tersebut. Secara garis besar adalah gabungan antara faktor mekanik, desain pesawat, dan kurangnya dokumentasi tentang sistem pesawat.

Selain itu, faktor lain yang berkontribusi adalah kurangnya komunikasi dan kontrol manual antara pilot dan kopilot beserta distraksi dalam kokpit.

Sumber: Kompas.com

ShareTweetShare
Aji Kusriaji

Aji Kusriaji

Related Posts

KP. Wisanggeni-8005, Gagalkan Tindak Pidana cukai
Hukum

KP. Wisanggeni-8005, Gagalkan Tindak Pidana cukai

by Aji Kusriaji
November 30, 2023
154
Khidmat, Kabaharkam Polri Menggelar Kegiatan Tabur Bunga di Laut, Dalam Rangka HUT Ke – 73 Polairud di Kp. Bharata – 8004
Informasi

Khidmat, Kabaharkam Polri Menggelar Kegiatan Tabur Bunga di Laut, Dalam Rangka HUT Ke – 73 Polairud di Kp. Bharata – 8004

by Tri Subekti
November 28, 2023
21
KP. BELIBIS – 5007 Melaksanakan Kegiatan Penanaman Mangrove Dan Bersih Pantai Bersama Dalam Rangka “HUT ke – 73 POLAIRUD Tahun 2023”
Informasi

KP. BELIBIS – 5007 Melaksanakan Kegiatan Penanaman Mangrove Dan Bersih Pantai Bersama Dalam Rangka “HUT ke – 73 POLAIRUD Tahun 2023”

by Tri Subekti
November 24, 2023
19
sat Polairud Polres Berau melaksanakan kegiatan tabur bunga
Informasi

sat Polairud Polres Berau melaksanakan kegiatan tabur bunga

by Aji Kusriaji
November 23, 2023
6
Kapolda Banten Pimpin Olah Raga Bersama Peringatan HUT ke-73 Polairud
Informasi

Kapolda Banten Pimpin Olah Raga Bersama Peringatan HUT ke-73 Polairud

by Aji Kusriaji
November 23, 2023
12
HUT ke-73 Polairud, Polres Lamongan Gelar Donor Darah Bersama Nelayan
Informasi

HUT ke-73 Polairud, Polres Lamongan Gelar Donor Darah Bersama Nelayan

by Aji Kusriaji
November 23, 2023
6
Next Post
Amankah Mengonsumsi Multivitamin Setiap Hari?

Amankah Mengonsumsi Multivitamin Setiap Hari?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri, Pimpin Sertijab Kasubdit Binmasair dan Kasubdit Intelair Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri di Gedung Widodo Budidarmo

Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri, Pimpin Sertijab Kasubdit Binmasair dan Kasubdit Intelair Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri di Gedung Widodo Budidarmo

June 14, 2021
Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri Pimpin Langsung Upacara Sertijab Kasubdit Patroliair Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri, di Gedung Widodo Budidarmo

Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri Pimpin Langsung Upacara Sertijab Kasubdit Patroliair Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri, di Gedung Widodo Budidarmo

January 13, 2022
Jabat Dirpolairud Polda Jabar, Kombes Pol Arnapi Mengaku Pulang Kampung

Jabat Dirpolairud Polda Jabar, Kombes Pol Arnapi Mengaku Pulang Kampung

January 6, 2022
Kakorpolairud sambut kedatangan Kunjungan Kerja Kabaharkam Polri, di Mako Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri, Tanjung Priok.

Kakorpolairud sambut kedatangan Kunjungan Kerja Kabaharkam Polri, di Mako Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri, Tanjung Priok.

March 4, 2021
Sat Polair Bersama Trash Hero Bersihkan Pantai, Ingatkan Prokes

Sat Polair Bersama Trash Hero Bersihkan Pantai, Ingatkan Prokes

1
Patroli Antisipasi TKI Ilegal Di Masa Nataru

Patroli Antisipasi TKI Ilegal Di Masa Nataru

1
Ditpolairud Polda NTB Wujudkan WBK dan WBBM

Ditpolairud Polda NTB Wujudkan WBK dan WBBM

1
Penangkapan terduga teroris menggunakan kapal Polairud Polda Kalbar

Penangkapan terduga teroris menggunakan kapal Polairud Polda Kalbar

1
KP. Wisanggeni-8005, Gagalkan Tindak Pidana cukai

KP. Wisanggeni-8005, Gagalkan Tindak Pidana cukai

November 30, 2023
Peringati HUT ke 73, Ditpolairud Polda Bengkulu Tanam 2 ribu batang Mangrove di Pantai Jenggalu

Peringati HUT ke 73, Ditpolairud Polda Bengkulu Tanam 2 ribu batang Mangrove di Pantai Jenggalu

November 29, 2023
Gunung Anak Krakatau Alami 90 Kali Letusan, Nelayan dan Wisatawan Dilarang Mendekat!

Gunung Anak Krakatau Alami 90 Kali Letusan, Nelayan dan Wisatawan Dilarang Mendekat!

November 29, 2023
Personel Sat Polairud Polres MBD Gelar Pengamanan Pelabuhan Laut, Utamakan Pengawasan Aktifitas Penumpang di Dermaga.

Personel Sat Polairud Polres MBD Gelar Pengamanan Pelabuhan Laut, Utamakan Pengawasan Aktifitas Penumpang di Dermaga.

November 29, 2023
Korpolairud

Dit Polair Baharkam

Jl. RE Martadinata 1 no 1 Tj Priok Jakarta Utara. DKI Jakarta 14310

Jl. Talas, Pd. Cabe Ilir, Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten 15418

Map

Categories

  • Hukum
  • Informasi
  • Kegiatan
  • Kesehatan
  • Nasional
  • Sosial
  • Teknologi
  • Uncategorized
  • Video

Recent News

KP. Wisanggeni-8005, Gagalkan Tindak Pidana cukai

KP. Wisanggeni-8005, Gagalkan Tindak Pidana cukai

November 30, 2023
Peringati HUT ke 73, Ditpolairud Polda Bengkulu Tanam 2 ribu batang Mangrove di Pantai Jenggalu

Peringati HUT ke 73, Ditpolairud Polda Bengkulu Tanam 2 ribu batang Mangrove di Pantai Jenggalu

November 29, 2023

© 2020 Korpolairud News

No Result
View All Result
  • Home
  • Kegiatan
  • Kesehatan
  • Sosial
  • Teknologi
  • Hukum
  • Informasi
  • Video

© 2020 Korpolairud News

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In