Jakarta,04/02/2021 – Varian virus corona Covid-19 di Inggris dilaporkan kembali bermutasi. Mutasi baru ini dinamakan E484K. Menurut peneliti mutasi baru ini sama dengan yang ditemukan pada varian SARS-CoV-2 Brasil dan Afrika Selatan.
Profesor kedokteran wabah dan penasehat kesehatan pemerintah Inggris, Calum Semple menyebut mutasi baru itu sudah menyebar di beberapa wilayah di Inggris.
“Mutasi yang paling memprihatinkan, yang kami sebut E484K, juga terjadi secara spontan wilayah Inggris yang lain,” kata Semple, mengutip Reuters, Rabu (3/2).
Semple mengatakan varian baru Covid-19 di Inggris pertama kali terdeteksi di daerah Kent, Inggris selatan.
Varian Covid-19 Bermutasi Lagi
Mengutip, IFL Science, laporan Public Health England (PHE) menemukan 11 sampel mutasi protein baru E484K di Inggris. Mutasi ini sudah terlihat sebelumnya, terutama pada varian virus yang disebut B.1.351 ditemukan di Afrika Selatan pada Oktober 2020.
Mereka mengkhawatirkan mutasi ini karena berisiko mempengaruhi efektivitas vaksin Covid-19. Sejauh ini, data dari beberapa pembuat vaksin, termasuk Johnson & Johnson serta Novavax menunjukkan kurang efektif pada varian Afrika Selatan.
Mutasi E484K disebut dapat mengurangi kemampuan antibodi tertentu dalam menonaktifkan virus sebelum dapat menginfeksi sel. Namun, masih ada kemungkinan mutasi E484K dalam varian Inggris tidak membuat virus menjadi lebih menular dan resisten terhadap vaksin.
Sebab, mutasi ini bisa jadi tidak memiliki efek sama seperti di varian Afrika Selatan. Alasannya, dampak dari setiap mutasi pada strain tertentu bergantung pada susunan genetik yang tepat, termasuk mutasi lain dalam turunannya.
Selain Inggris, mutasi E484K juga muncul dalam varian virus corona dari Brasil. Sejauh ini, sampel B.1.1.7 (varian dari Inggris) dengan mutasi E484K tampak sangat langka.
Penelitian terhadap sampel virus dari 11 kasus asal Bristol dan sekitarnya telah mengidentifikasi SARS-CoV-2 varian B.1.1.7. Pada 11 sampel itu ditemukan mutasi E484K.
Klaster 32 kasus di Liverpool juga menunjukkan mutasi yang sama. Tapi, bedanya dari di Bristol, virus yang bermutasi itu berelasi dengan varian atau galur SARS-CoV-2 yang pertama datang ke Inggris setahun lalu.
Tim melakukan pengurutan genetik sekitar 214.000 sampel varian di Inggris. Mereka menemukan 11 sampel mengalami mutasi, dikenal sebagai E484K.
Sumber: CNN Indonesia