
sumbar, 28-03-2021 – Maritim Teluk Bayur mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dan angin kencang di Sumbar. Berlaku Sabtu (27/3/2021) diperkirakan ada gelombanh tinggi hingga 2,5 meter di wilayah Perairan Barat Kepualau Mentawai.Mengutip laman BMKG, potensi gelombang dengan ketinggian 0.10 – 0.75 meter berpeluang terjadi di wilayah Perairan Barat Sumatera Barat, dan Perairan Timur Kepualauan Mentawai.
Waspada juga potensi gelombang dengan ketinggian 0.10 – 1.50 meter berpeluang terjadi di wilayah Perairan Utara Siberut dan Perairan Bengkulu.”Waspada juga potensi gelombang dengan ketinggian 1.25 – 2.00 meter berpeluang terjadi di wilayah Perairan Barat Kepualauan Mentawai, Samudera Hindia Barat Kep. Mentawai, Perairan Timur Enggano. dan Samudera Hindia Barat Bengkulu,” imbau BMKG.
Untuk prakiraan pasang surut Teluk Bayur, masyarakat diminta waspada pasang dengan ketinggian 1.2 meter. Diprediksi juga surut ketinggian 0.2 meter.
“Harap diperhatikan resiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran adalah untuk perahu nelayan waspadai ketinggian gelombang lebih dari 1.26 meter dan kecepatan angin lebih dari 15 knots,” kata BMKG.
Untuk kapal tongkang waspadai ketinggian gelombang lebih dari 1.50 meter dengan kecepatan angin lebih dari 15 knots. Sementara untuk kapal ferry waspadai ketinggian gelombang lebih dari 2.50 meter dengan kecepatan angin lebih dari 21 knots.
Terakhir kapal ukuran besar (kargo/pesiar) waspadai ketinggian gelombang lebih dari 4.00 meter dengan kecepatan angin lebih dari 27 knots.
Sebelumnya diberitakan, Prakirawan Senior BMKG Maritim Teluk Bayur Padang Budi Iman Samiaji mengatakan, peralihan cuaca dari bulan Maret ke April menjadi pemicu potensi gelombang tinggi dan angin kencang di wilayah perairan barat Mentawai dan perairan antar pulau di Mentawai. Kemudian, angin kencang juga berpotensi menerpa pesisir pantai Sumbar, seperti Pesisir Selatan dan Pasaman Barat.“Kondisi cuaca di bulan Maret ini sangat labil, antara hujan dan panas bisa silih berganti,” ucap Budi, Kamis (26/3/2021).
Namun Budi memperkirakan, dalam 4 atau 5 hari ke depan, cuaca di perairan bisa normal kembali. Dalam kondisi cuaca ekstrem ini, masyarakat yang melakukan aktivitas di laut diimbau menggunakan peralatan keamanan, seperti pelampung, sinyal marabahaya saat melaut.Budi juga mengingatkan kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di sekitar area yang berpeluang terjadinya gelombang tinggi agar lebih meningkatkan kewaspadaan.
Sumber: harianhaluan.com