Cirebon, 06/05/2021 – Patroli di sekitar perairan Utara dan Selatan Jawa Barat diintensifkan sebagai antisipasi pemudik lebaran melalui jalur laut. Direktur Polairud Polda Jabar, Kombes Pol Widihandoko memastikan, tak ada pelabuhan penumpang di wilayah Jabar, baik di perairan utara maupun selatan.
Hanya ada pelabuhan nelayan, seperti pembongkaran ikan tempat pelelangan ikan (TPI) di beberapa tempat se-Janar. “Nah, ini (TPI) yang kami patroli, jangan sampai jadi tempat mudik lebaran sembunyi-sembunyi menggunakan kapal atau perahu,” paparnya.
Untuk ini, pihaknya berkoordinasi dengan polres maupun kodim setempat.
Tindakan tegas yang manusiawi disiapkan anggota Polair bila menemukan pemudik yang nekat melalui jalur laut.
Setiap pemudik yang ditemukan selanjutnya akan diserahkan kepada Satgas Penanganan Covid-19 setempat dan harus menjalani karantina 5 hari.
“Kalau sehat setelah dikarantina, tindaklanjut kami serahkan kepada satgas,” ujarnya.
Sejauh ini, dia meyakinkan, belum ada warga yang menyelundup pulang kampung melalui jalur laut.
“Memang ada info warga mudik lewat laut. Ternyata, setelah kami cari tahu, itu warga Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, yang sehari-harinya memang mondar mandir dari Mundu ke Muara Angke, Jakarta,” ungkapnya.
Patroli dilakukan sebagai upaya mencegah pemudik agar kasus Covid-19 tak meningkat pasca lebaran. Pihaknya mengusahakan situasi Indonesia tak seperti India. Pihaknya mengimbau masyarakat tak mudik sementara ini, terlebih melalui jalur laut. Dia mengingatkan, perjalanan melalui laut berisiko.
“Perjalanan jauh dan waktunya pun lama, apalagi dengan cuaca seperti sekarang. Risiko keselamatannya bertambah karena pasti penumpang melebihi kapasitas kapal,” tuturnya.
Masyarakat diajak memanfaatkan fasilitas teknologi informasi (TI) yang lebih murah dan aman. Penggunaan TI diyakini tak mengurangi khidmat lebaran. Selain mudik, imbauan yang pula tak dilakukan masyarakat adalah berwisata saat lebaran kelak. Untuk ini, pihaknya sendiri menyiagakan puluhan personil di objek-objek wisata pantai.
“Terutama di pantai selatan yang lebih banyak objek wisatanya dibanding pantai utara. Ada sekitar 59 objek wisata di pantai selatan,” bebernya.
Tak hanya masyarakat, pemerintah daerah yang memiliki objek wisata pantau pun diminta tegas memberlakukan ketentuan protokol kesehatan bagi pengunjung. Selain penyediaan tempat cuci tangan dan pemakaian masker, jumlah pengunjung pun harus dibatasi 50% dari kapasitas.
“Jangan wisata dulu, sadarilah karena larangan ini untuk kepentingan lebih besar. Kasian keluarga di rumah kalau ternyata kita bawa virus,” tegasnya.
Sumber: ayocirebon.com