Samarinda, 09/05/2021 – Pemuda 20 tahun bernama Irsal bekerja di kedai makanan khas Malaysia di Samarinda, Kalimantan Timur, nekat mengakhiri hidup dengan terjun bebas.
Lokasinya ada di Jembatan Mahkota II, segmen Sungai Kapih, pada Sabtu (8/5/2021) sore kemarin.
Diduga depresi, karena permasalahan keluarga menjadi sebab Irsal terjun dari ketinggian lebih dari 50 meter ke bawah ini.
Jembatan yang memiliki panjang sekitar 1.428 meter ini tengah ditutup, setelah adanya kegiatan pengukuran pasca longsor yang terjadi di bawah jembatan segmen Palaran, Kota Samarinda yang juga mengakibatkan korban jiwa, tenggelam di perairan Sungai Mahakam.
Dari informasi yang dihimpun di lapangan, bahwa disekitar lokasi ada personil dari instansi Pemkot Samarinda yang berjaga disekitar barier Jembatan Mahkota II yang ditutup, yang juga menyaksikan langsung peristiwa tersebut.
Selain itu ada ibu angkat korban (Irsal) yang berlari mengejar saat mencoba masuk ke area Jembatan Mahkota II.https://d-4964025902026169833.ampproject.net/2104240357001/frame.html
Sempat ditanya oleh petugas ada permasalahan apa, namun ibu angkat korban hanya berkata bahwa anaknya akan terjun dari atas jembatan
“Ada petugas yg bertanya kenapa mengejar orang itu (korban) saya bilang mau loncat. Sama-sama mengejar mau selamatkan dia (korban),” ungkap Sarlina (35), sambil menangis tersedu, Minggu (9/5/2021).
Sebelum nekat terjun bebas dari atas jembatan, Irsal sempat pulang ke rumah ibu angkatnya di Perum Kalimanis Blok B RT 13, Kelurahan Sungai Kapih, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda.
Irsal tak masuk ke rumah, dia berdiri dan hanya mengucap dari depan pintu pada ibu angkatnya agar tidak mencarinya lagi.”Masalah apa juga tidak tahu. Saat pulang hanya bilang jangan cari aku lagi. Terus dia jalan minta antar ke jembatan Mahkota,” sebut Sarlina.
Setelah mengatakan hal itu Irsal meminta diantar oleh sepupu laki-lakinya menuju jembatan Mahkota II menggunakan sepeda motor.
Sampai di Jembatan Mahkota II yang ditutup, dia lantas berjalan ke arah tengah jembatan.
Ibu angkat korban, Sarlina, yang curiga dan khawatir dengan perilaku tak biasa Irsal, kemudian menyusul dan melihat korban sudah akan naik ke besi pembatas Jembatan Mahkota II.
Dia pun terkejut melihat putra angkatnya ini sudah bersiap untuk melompat.
“Dekat saja jaraknya, dan saya sempat bilang jangan melompat, saya bujuk-bujuk agar supaya pulang, tapi dia ngomong lagi ke saya itu, tidak usah cari dia lagi,” beber Sarlina.
Terpisah, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman melalui Kasat Polair, AKP Iwan Pamuji yang menerima informasi tersebut, menurunkan anggotanya untuk mengetahui sebab yang mengakibatkan pemuda ini nekat terjun bebas.
Pihaknya juga tengah menghimpun keterangan dari para saksi termasuk ibu angkat korban (Irsal) yang melihat langsung putranya melompat dari atas jembatan.
Dari informasi di lapangan, diketahui korban sendiri ialah seorang pekerja di salah satu kedai Malaysia di Samarinda.
Korban bekerja bersama ayah dan saudara laki-lakinya yang juga kembarannya di kedai tersebut. Ayahnya menjadi chief koki.
Kepolisian tengah mencari dugaan-dugaan yang mendasari perbuatan nekat korban. Apakah ada permasalahan keluarga, maupun ditempatnya bekerja.
“Motif dan dugaannya masih kami selidiki. Namun dari keterangan, korban ini sempat pulang ke rumah dari lokasi kerja di kedai. Lalu ke rumah ibunya dan setelah itu menuju Mahkota II. Tempat korban terjun dari atas jembatan. Sementara saksi dari pihak keluarga dan ayahnya juga kami minta ke kantor membuat laporan serta kami minta keterangannya,” jelas AKP Iwan Pamuji.
Sumber: Tribunnews.com