Selatpanjang, 30/05/2021 – Nakhoda Kapal TB Green Lacosta masih hilang di hari ke-4 pencarian, arus deras dan jarak pandang hambat tim pencari.
Tim Search And Rescue (SAR) Gabungan kembali melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian perairan Desa Lukit dengan cara penyelaman dan penyisiran, Minggu (30/5/2021).
Ini adalah hari ke-4 pencarian Wawan Saputra di Jetty Estate Tanjung Gambar Desa Lukit Kecamatan Merbau.
Sebelumnya, pada Sabtu (29/5/2021) tim SAR gabungan juga telah melakukan upaya untuk menemukan korban maupun kapal, hanya saja hasilnya masih nihil.
Kepala Basarnas Pekanbaru Ishak melalui Kasi Ops SAR Jecki Chen SH menjelaskan kepada Tribunpekanbaru.com bahwa, kondisi perairan yang keruh juga cukup menyulitkan mereka dalam melakukan pencarian.
Sementara itu, untuk hari ini, Minggu (30/5/2021), Jecki mengatakan, proses pencarian juga akan dilakukan dengan penyelaman oleh pihak perusahaan dibantu masyarakat.
“Selanjutnya, Tim SAR Gabungan akan melakukan penyisiran ke arah utara dan selatan dari lokasi kejadian sejauh kurang lebih 10 Km,” ungkap Jecki Minggu (30/5/2021).
Walaupun demikian proses penyelaman juga harus menemui kendala karena arus deras dan terbatasnya jarak pandang.
“Penyelaman sendiri terkendala dengan adanya arus deras dan jarak pandang yang tidak maksimal, jadi kita harus ekstra hati- hati dan safety,” terangnya.
Dijelaskannya, untuk saat ini tim dibagi menjadi dua untuk melakukan penyisiran.
Adapun unsur yang terlibat diantaranya Basarnas Pekanbaru, Pos SAR Bengkalis, KPLP Kep Meranti, Polair Kep Meranti, BPBD Kep Meranti, Agen Kapal Green Lacosta serta masyarakat.
“Mudah-mudahan hari ini bisa membuahkan hasil,” harap Jecki.
Kronologi Kapal TB Green Lacosta Tenggelam
Sebelumnya, Operasi Search and Rescue ( SAR) Kecelakan Kapal TB Green Lacosta di Jetty Sei Kulit, Kabupaten Kepulauan Meranti masih belum membuahkan hasil.
Pencarian tim gabungan tersebut melibatkan Basarnas Pekanbaru dan Pos SAR Bengkalis, KSOP Selatpanjang 5 orang, agen kapal TB Green Lacosta 15 orang, Polair Kepulauan Meranti 4 orang dan BPBD Kepulauan Meranti 3 orang.
Pencarian dilakukan mulai pukul 07.00 WIB dimana Tim SAR Gabungan melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian ± 3 NM ke arah utara dan ± 2,5 NM ke arah selatan.
Walaupun demikian pada pukul 17.45 WIB, Sabtu (29/5/2021), pencarian dihentikan sementara dengan hasil masih nihil dan akan dilanjutkan esok hari.
Demikian disampaikan Kepala Kantor SAR Pekanbaru melalui Humas Kukuh Widodo selepas melakukan operasi, Sabtu kemarin.
Kukuh mengatakan tim penyelaman telah disiapkan dan dilaksanakan oleh pihak perusahaan PT RAPP untuk mengikat kapal.
Walaupun demikian hal tersebut belum bisa dilaksanakan karena kondisi arus laut yang tidak mendukung.
“Untuk sementara kendala, dengan adanya arus deras tentunya, untuk fisibility (jarak pandang nol),” ujarnya.
“Namun tidak menutup kemungkinan untuk melakukan penyelaman apabila kondisinya memungkinkan, namun kita akan terus berupaya semaksimal mungkin,” sambung Kukuh.
Seperti diketahui, korban yang sedang dalam pencarian sampai saat ini adalah kapten kapal bernama Wawan Saputra (27).
“Benar ada orang tenggelam, saat ini sudah hari kedua pencarian terhadap korban dugaan orang terjatuh dan mengakibatkan tenggelamnya Wawan Saputra di Jetty Estate Tanjung Gambar Desa Lukit Kecamatan Merbau,” kata Kapolres Meranti AKBP Eko Wimpiyanto SIK melalui Kanit Reskrim Polsek Merbau Iptu Benny A Siregar, SH, MH, Jumat lalu.
Disampaikan Benny, korban berumur 27 tahun yang merupakan warga Desa Batang Duku Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis.
“Kejadian itu disaksikan oleh 5 orang saksi, dan sebelum di laksanakan pencarian gabungan kami beserta tim melakukan konsolidasi untuk perencanaan pencarian di atas laut dan pencarian di bawah laut dengan tim penyelam dari Basarnas,” ujarnya.
Ditambahkan Benny, sampai saat ini tim gabungan masih melakukan pencarian di perairan Tanjung Gambar Desa Lukit dan Tanjung Buton, Kabupaten Siak.
Berdasarkan kronologi singkat yang diceritakan Benny, kejadian itu berawal saat kapal tugboat TB Green Lacosta yang dinakhodai oleh Wawan Saputra, warga Sungai Apit tengah menunggu loading bahan baku milik perusahaan yang beroperasi di Pulau Padang, Kamis (27/5/2021) siang.
Saat arus air laut surut mengalir deras, pada pukul 13.30 WIB, ABK terlambat mengendurkan tali kapal yang bertambat di jetti pelabuhan.
Akibatnya tugboat terseret arus dan miring lalu tenggelam.
Menurut keterangan ABK, ketika kapal mulai oleng, ia bersama dengan kapten terjun ke laut dan berenang menyelamatkan diri ke arah jetty.
Namun ketika ABK sampai ke tepian, ia tidak melihat lagi kapten muncul ke permukaan.
Sumber: Tribunnews.com