Cirebon, 31/08/2021 – Sejumlah warga tampak berdatangan ke Gerai Vaksin Presisi di Aula Mako Ditpolairud Polda Jabar, Jalan Kapten Samadikun, Kota Cirebon, Senin (30/8/2021).Saat itu, warga yang telah membawa KTP maupun kartu keluarga tersebut langsung mendaftarkan diri untuk mengikuti vaksinasi.Selanjutnya petugas mengarahkan warga untuk mengantre dan mengikuti skrining saat namanya dipanggil.
Selain itu, petugas lainnya tampak mengimbau warga agar tetap mematuhi protokol kesehatan, di antaranya menjaga jarak dan memakai masker.Bahkan, warga yang datang juga diminta mencuci tangan dahulu kemudian dicek suhu tubuhnya sebelum memasuki aula.
Setelah divaksin, mereka pun harus menjalani observasi selama 30 menit untuk mengantisipasi timbulnya kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI).Direktur Polairud Polda Jabar, Kombes Pol Widihandoko, mengatakan, Gerai Vaksin Presisi Ditpolairud Polda Jabar beroperasi setiap Senin dan Kamis.Menurut dia, setiap kali beroperasi menyediakan kuota 100 vaksin Covid-19 bagi masyarakat umur berusia 12 tahun ke atas.
“Silakan bagi warga yang belum divaksin datang ke Mako Ditpolairud Polda Jabar sesuai waktu yang ditentukan,” kata Widihandoko saat ditemui seusai kegiatan.
Ia mengatakan, gerai vaksin presisi itupun beroperasi melayani masyarakat mulai pukul 09.00 WIB – 12.00 WIB.Bahkan, tidak membatasi pelayanan vaksinasi berdasarkan domisili sehingga dapat diikuti warga asal daerah manapun.Pihaknya berharap, vaksinasi itu dapat membantu percepatan terbentuknya herd immunity masyarakat sehingga memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Vaksinasi ini terbuka bagi masyarakat umum, tinggal datang bawa KTP atau KK sesuai waktu yang ditentukam,” ujar Widihandoko.
Widihandoko berpesan kepada seluruh warga yang telah divaksin tetap mematuhi protokol kesehatan.Di antaranya memakai masker saat keluar rumah, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitasPasalnya, vaksinasi bukan jaminan membuat kebal dari Covid-19 sehingga mereka masih mempunyai kemungkinkan terpapar.
“Protokol kesehatan selalu diterapkan setiap saat, bahkan jika perlu diperketat lagi,” kata Widihandoko.
Sumber: Tribunnews.com