, BANGKA – Marjuan, nakhoda KM Anggrek 1 yang ditabrak tugboat yang menggandeng tongkang, baru saja tiba di Pos Unit Markas Dit Polairud Polda Babel, Minggu (2/4/2023).
Dia bersama ABK KM Anggrek 1 bernama Eka, dijemput Tim SAR Gabungan mengunakan kapal speed lidah, usai diselamatkan kapal compreng yang lego jangkar tak jauh lokasi kejadian.
Peristiwa kecelakaan laut tersebut terjadi sekitar pukul 04.45 WIB di Perairan Rangkorek, sekitar 20 mil dari Muara Air Kantung Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka.
Saat tiba, Marjuan langsung menolak air mineral yang disodorkan padanya. Dia mengaku masih ber puasa
“Insya Allah masih bisa puasa sampai berbuka, terima kasih,” kata Marjuan saat menolak air mineral yang disodorkan kepadanya.
Kedua nelayan yang beralamat di Parit Pekir Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka ini, selamat dari maut walaupun harus kehilangan seorang rekannya.
Bahkan mereka tak menyangka bisa selamat, sebab kapal mereka usai ditabrak diseret masuk ke bawah tongkang. Kemudian baru muncul kembali kepermukaan sekitar 30 menit kemudian.
Kejadian tersebut terjadi usai mereka makan sahur pada Minggu (2/4/2023).
Dalam kondisi masih gelap, mereka tak menyadari dan melihat tongkang yang digandeng tugboat mendekati mereka. Saat tinggal beberapa meter, tak sempat lagi menarik jangkar.
Eka berteriak kepada Marjuan untuk menghidupkan mesin kapal. Mesin kapal behasil hidup namun tak dapat mengelak, karena tongkang langsung menghantam kapal.
“‘Waktu terseret di bawah tongkang dalam air, saya berusaha keluar dari kapal dan menendang pintu geladak. Namun baru berhasil keluar saat kapal kami keluar dari bawah tongkang, kemudian mencari bangkai kapal untuk bertahan,” tutur Marjuan
Saat itu, hanya Marjuan dan Eka yang berhasil menyelamatkan diri. Sedangkan rekan mereka yang lain yang tak bisa berenang tak kelihatan.
“Saya sempat pegang tangan dia waktu dihantam tongkang, tapi kemudian lepas dan hilang apalagi saat di bawah tongkang dalam air la kehabisan nafas, air la masuk dalam perut,” kata Eka
Kedua nelayan yang kemudian diselamatkan kapal compreng yang lego jangkar tak jauh dari lokasi, akhirnya dijemput oleh Tim SAR gabungan mengunakan kapal speed lidah.
Mereka kemudian dibawa ke Pos Unit Markas Dit Polairud Polda Kepulauan Bangka Belitung di Jelitik Muara Air Kantung Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka.
Usai memberikan keterangan, kedua nelayan tersebut dibawa keluarga untuk pulang.
Sementara itu Tim SAR gabungan terdiri dari personel Unit Markas Dit Polairud Polda Kepulauan Bangka Belitung, Sat Brimob, Sat Polairud Polres Bangka, BPBD, Basarnas dan Laskar Sekaban melakukan koordinasi guna melakukan pencarian satu korban yang belum ditemukan.
“Kita akan melakukan pencarian dan mendirikan pos terpadu juga akan melibatkan nelayan dalam pencarian,” kata Bripka Heri Irawan Kanit Markas Jeltiik Dit Polairud Polda Kepulauan Bangka Belitung.
Sumber : belitung.tribunnews.com