Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara Polda Kepulauan Bangka Belitung telah membangun pos pemantau di sejumlah daerah, seperti Toboali, Sungaiselan, dan Muntok.
Keberadaan pos-pos pemantau tersebut untuk mengawasi jalur-jalur alternatif atau biasa disebut jalur tikus, yang kemungkinan dimanfaatkan pe mudik untuk pulang kampung, terutama menggunakan kapal kecil seperti speed lidah.
“Kami telah membuat pos pantau di beberapa titik jalur penyeberangan atau bukan pelabuhan resmi, berada di Toboali, Sungaiselatan, dan Muntok. Di situ anggota kita ditempatkan sebagai pengawas,” kata Direktur Ditpolairud Polda Bangka Belitung, Kombes (Pol) Agus Tri Waluyo, Rabu (12/4/2023).
Agus menambahkan, aparat kepolisian yang bertugas di pos pantau diminta mengingatkan pe mudik yang menggunakan jalur tidak resmi tersebut agar tetap mematuhi aturan keselamatan.
“Kita telah mengimbau agar melengkapi semua persyaratan, seperti life jacket yang layak. Kemudian dari mesin, bodi kapal, dan lain-lain harus wajib dipenuhi,” ujarnya.
“Kita tidak melarang terkait aktivitas warga ini karena sudah ada sejak dahulu. Tetapi, kita meminta melengkapi safety,” lanjut Agus.
Ia mengakui jalur tidak resmi tersebut kerap digunakan masyarakat untuk mudik karena lebih dekat sehingga cepat sampai tujuan.
“Lebih dekat, cepat, murah, dan sudah menjadi tradisi sehingga mereka menggunakan jalur ini. Tetapi, kita tetap sampaikan terkait keselamatan yang wajib digunakan sebelum berlayar,” tutur Agus.
SUMBER : POSBELITUNG.co