KENDARI – Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Dit Polairud) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) memantau arus mudik Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah/2024 Masehi, di Pelabuhan Nusantara Kendari, Kota Kendari, Provinsi Sultra.
Direktur Polairud Polda Sultra Kombes Pol Faisal Florentinus Napitupulu saat ditemui di Kendari, Jumat, mengatakan bahwa pantauan tersebut merupakan salah satu agenda dari pengamanan arus mudik lebaran dalam rangka Operasi Ketupat Anoa 2024.
“Jadi, untuk Polda Sultra, kami tidak hanya bekerja sendirian, kami setelah hasil rapat koordinasi dengan stakeholder atau instansi terkait, seperti KSOP dan Angkatan Laut, Pelindo, dan stakeholder lainnya,” kata Faisal.
Dia menyebutkan untuk menyukseskan arus mudik yang aman dan lancar, pihaknya menurunkan sebanyak 410 personel yang ditempatkan di 24 pelabuhan yang tersebar di 11 kabupaten/kota di wilayah hukum Polda Sultra.
Faisal menjelaskan bahwa yang menjadi atensi dalam pengamanan arus mudik lebaran di tiap-tiap pelabuhan tersebut, pihaknya memetakan untuk titik-titik rawan terjadi persoalan di pelabuhan.
“Untuk pertama itu titik rawan di bagian loket tiket untuk kita mengantisipasi penumpang gelap agar muatan kapal sesuai dengan orang yang diangkut,” ujarnya.
Kemudian, lanjut Faisal, pihaknya juga akan meningkatkan pengawasan terhadap para penumpang yang hendak naik dan turun dari kapal agar tidak timbul korban saat berdesak-desakan naik ke kapal, menghindari tindak pidana seperti copet, dan sebagainya.
“Yang berikutnya di kapal tersebut, kita juga mengantisipasi kondisi nakhoda dan ABK, ini juga dilakukan tes urine, supaya keselamatan para penumpang juga bisa terjamin, lebih meminimalisir resiko yang terjadi,” jelas Faisal.
Ia juga menambahkan bahwa untuk yang berikutnya adalah terkait dengan penggunaan life jacket atau baju pelampung. Sebelum kapal diizinkan berangkat ke tujuan, pihaknya akan memastikan di kapal tersebut telah tersedia baju pelampung yang sesuai dengan jumlah penumpang di kapal.
“Jadi, untuk jumlah jaket pelampung dan jumlah penumpang harus sama,” tambah Faisal.
Sumber : DINAMIKA SULTRA