MAYANGAN – Pencarian terhadap anak buah kapal (ABK), Engkos, 47, masih terus dilakukan. Sejumlah petugas memperluas penyisirannya sampai ke perbatasan wilayah hukum Polres Probolinggo.
Karena belum ditemukan, Polairud Polres Probolinggo berkoordinasi dengan Polairud Pasuruan dan Situbondo. ABK yang terjatuh dan tenggelam saat menjaring ikan itu dikhawatirkan terbawa arus. Sehingga telah jauh dari titik korban terjatuh di perairan Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan.
Kasat Polairud Polres Probolinggo AKP Slamet Prayitno mengatakan, pencarian pada hari kelima belum ada perkembangan. Diduga jenazah korban yang mulai mengambang terseret arus. Sehingga jauh dari titik awal korban dikabarkan terjatuh.
“Dengan derasnya arus, dimungkinkan terseret jauh. Kami juga tidak tahu apakah mengarah ke utara, timur, atau barat,” ujarnya.
Karenanya, Slamet mengaku berkoordinasi dengan Polairud di wilayah kanan dan kiri perairan Probolinggo. “Kami juga berkoordinasi dengan Polairud Pasuruan dan Situbondo. Termasuk dengan Madura, yang juga dimungkinkan ke arah utara,” jelasnya.
Ia memastikan masih terus melakukan penyisiran. Termasuk memperluas pencarian sampai ke perbatasan wilayah hukum Polres Probolinggo. Seperti ke Desa Binor, Kecamatan Paiton dan Kecamatan Tongas.
“Penyisiran terus dilakukan sesuai SOP. Yakni, sampai sepekan atau tujuh hari. Baru jika tidak ditemukan, dinyatakan hilang,” ujarnya.
Diketahui, Jumat (28/1) lalu, Engkos, 47, warga Kelurahan/Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, terjatuh ketika menjaring ikan. Korban yang merupakan ABK Kapal Mesin Anugerah Jaya 1, terjatuh sekitar pukul 06.00 di perairan sisi utara Desa Kalibuntu.Mendapati korban celaka, sejumlah rekannya berusaha menolong. Namun, korban tenggelam dan belum ditemukan.
Sumber : Radar Bromo