JAKARTA 9/2/2023 – Polri menggelar misi kemanusiaan sebagai bentuk solidaritas internasional, sekaligus respon cepat terhadap bencana gempa Magnitudo (M) 7,8 yang melanda Turki dan Suriah hingga menewaskan lebih dari 24 ribu jiwa.
Puluhan personel terlatih dalam menghadapi situasi pasca-bencana telah disiapkan dan bakal dikirim berikut bantuan logistik serta obat-obatan. Termasuk dua unit tim anjing pelacak (K-9) untuk membantu proses evakuasi korban di lokasi.
Kabaharkam Polri Komjen Arief Sulistyanto mengatakan, Polri menurunkan tiga unsur. Pertama tim medis, kedua tim Disaster Victim Identification (DVI) dan ketiga tim K-9. Tim inti berjumlah 21 orang ditambah kasatgas dan staf sehingga totalnya menjadi 26 orang.
Tim medis berjumlah 10 orang, terdiri dari tiga dokter umum, satu dokter spesialis ortopedi, satu dokter spesialis anatesi, dan enam perawat ahli. Sementara, tim DVI berjumlah tujuh orang diantaranya tiga dokter spesialis ontologi, satu dokter spesialis forensik, dan perawat ahli. Kemudian, tim pelacak sebanyak dua unit dengan empat orang pawang.
“Saya sudah mengecek kesiapan mereka mulai peralatan teknis sampai perlengkapan perorangan karena situasinya kondisi cuaca minus 9 derajat. Sehingga kami harus menyiapkan perlengkapan perorangan untuk mampu bertahan di tempat yang sangat dingin,” ujar Arief, di Mabes Polri.
Arief menyampaikan, Satgas Polri nanti akan bergabung dengan tim Basarnas dan BNPB sebagai wujud solidaritas pemerintah Indonesia merespon bencana gempa yang sangat dahsyat, di Turki dan Suriah. Kurang lebih tim akan menjalankan misi kemanusian selama sebulan.
“Polri cepat merespon terhadap misi kemanusiaan ini sebagai wujud kepedulian Indonesia kepada bencana di Turki,” ungkapnya.
Menurut Arief, Satgas Polri telah siap menjalankan tugas di tengah tantangan yang cukup berat di lokasi bencana. Tantangan pertama medan pasca-gempa yang memporak-porandakan banyak bangunan. Kedua, jelas cuaca dingin sekitar minus 9 derajat celcius.
Berdasarkan keterangan Dubes Turki, Lalu Muhammad Iqbal, pasca-gempa banyak sarana dan prasarana jalan yang mengalami kerusakan. Akibatnya jarak yang biasanya dapat ditempuh 6 jam, kini harus dilalui sekitar 17 jam. Selain itu, tempat-tempat penginapan juga hancur. Menyikapi itu, tim telah menyiapkan tenda, kebutuhan makanan atau ransum yang siap konsumsi.
“Sudah dipersiapkan bagaimana kesiapan dan ketangguhan mereka. Mereka sudah terlatih untuk menghadapi situasi itu. Mudah-mudahan cuaca ekstrim bisa segera beralih dengan cuaca yang agak hangat karena memang sekarang di Turki sedang musim dingin. Semuanya sudah siap dan ini sesuai dengan instruksi bapak Kapolri. Mohon doanya agar mereka bisa bekerja dengan baik” katanya.
Sumber : PID KORPOLAIRUD BAHARKAM POLRI